
Logo Starlink | Foto: teslarati.com
Logo Starlink | Foto: teslarati.com
Cyberthreat.id – SpaceX, perusahaan layanan transaportasi luar angkasa swasta AS, mulai kebanjiran prajual (preorder) untuk layanan internet satelitnya, Starlink.
Pendiri SpaceX, Elon Musk, mengatakan perusahaan telah menerima lebih dari 500.000 prajual. Perusahaan telah mengantisipasi agar tak terjadi masalah teknis untuk memenuhi permintaan tersebut, ujar Musk seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4 Mei 2021).
“Satu-satunya batasan adalah tingginya kepadatan pengguna di daerah perkotaan,” ujar dia ketika menanggapi unggahan yang diajukan reporter CNBC di Twitter.
Menurut dia, tantangan yang paling terasa saat perusahaan menjangkau jutaan pengguna.
SpaceX belum menetapkan tanggal peluncuran layanan Starlink. Perushaaan sempat menjadwalkan pada tahun lalu, tapi ditunda.
Perusahaan berencana mendistribusikan 12.000 satelit yang menelan biaya sekitar US$10 miliar.
Membangun dan mengirim roket ke luar angkasa adalah bisnis padat modal, tetapi dua orang terkaya di dunia, pendiri Amazon Jeff Bezos dan Musk, yang juga merupakan kepala produsen mobil Tesla Inc, telah menginvestasikan miliaran dolar selama bertahun-tahun untuk membuat terobosan di pasar ini.
Musk dan Bezos telah berdebat secara terbuka mengenai rencana satelit yang bersaing.
Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) bulan lalu menyetujui rencana SpaceX untuk mengerahkan beberapa satelit Starlink di orbit bumi yang lebih rendah dari yang direncanakan, tetapi menyertakan sejumlah persyaratan untuk memastikan keamanan rencana tersebut.
SpaceX juga setuju untuk menerima bahwa satelit mereka mungkin mengalami gangguan dari satelit yang digunakan di bawah proyek satelit Sistem Kuiper Amazon.[]
Share: