IND | ENG
Ketika Nama Domain Google Argentina Dibeli Seseorang Seharga Rp42.000

Google | Foto: Freepik

Ketika Nama Domain Google Argentina Dibeli Seseorang Seharga Rp42.000
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 02 Mei 2021 - 11:53 WIB

Cyberthreat.id – Seorang warga Buenos Aires membeli nama domain Google Argentina (google.com.ar) cukup dengan seharga kurang dari US$3, lebih tepatnya 270 peso atau Rp 41.500.

Cerita pembelian tersebut hingga berita ini ditulis masih menyimpan misteri.

Kisahnya bermula pada Rabu (28 April 2021) malam. Di pinggiran kota Buenos Aires, di meja kerjanya, Nicolas Kurono sedang merancang situs web untuk kliennya.

Di ponselnya, banyak pesan masuk dari teman-temannya di WhatsApp Group yang mengabarkan Google sedang tak bisa diakses—kurang lebih selama dua jam Google tak bisa diakses di Argentina.

Alih-alih dia istirahat kerja, lelaki berusia 30 tahun itu mengecek gangguan tersebut.

“Saya memasukkan www.google.com.ar ke browser dan tidak berhasil. Saya pikir ada hal aneh yang sedang terjadi,” ujar dia kepada BBC, diakses Minggu (2 Mei 2021).

Tangkapan layar situs web NIC yang menyediakan pembelian nama domain Google Argentina. | Foto: BBC


Ia pun memutuskan untuk mengecek ke situs web Network Information Center Argentina (NIC), organisasi yang bertanggung jawab mengoperasikan doman kode negara .ar.

Ia terkejut. Domain Google Argentina kok tersedia untuk dibeli?

Nicolas pun iseng untuk mencoba membelinya meski ia mengira hal itu bakal tidak berhasil. Mengikuti langkah-langkah yang diarahkan, ia kemudian menerima email faktur pembelian.

Ditunjukkan kepada BBC, faktur atas nama domain Google Argentina didapat seharga 270 peso.

“Saya tidak pernah membayangkan bahwa itu memungkinkan saya untuk membelinya,” ujar Nicolas.

Masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya, ia mengetik lama nama domain itu ke bilah pencarian. “Data pribadi saya muncul,” ujar dia.

“Saya benar-benar tak bisa berkata-kata saat melihat layar. Saya tak percaya dengan apa yang barusan terjadi,” ia menceritakan.

Nicolas pun jadi perbincangan berita utama dan media sosial. Ia menyadari bahwa hal itu bakal ramai.

“Ketika proses pembelian selesai dan data saya muncul, saya tahu bahwa sesuatu akan terjadi….saya sangat khawatir,” kata dia.

Ia pun mengklarifikasi di akun Twitter-nya. Ia mengatakan, tak pernah ada niat buruk saat pembelian tersebut. Ketika ia iseng membeli ternyata NIC membolehkannya.

Nicolas Kurono. | Foto: BBC


Apa yang terjadi?

Menurut BBC, bisa saja hal itu terjadi lantaran Google lupa memperbarui nama domainnya. Namun, Google mengatakan lisensinya untuk domain tersebut belum kedaluwarsa dan tidak akan habis masa pakainya hingga Juli 2021.

Sementara, Grup Open Data Cordoba, organisasi yang melacak domain Argentina yang telah kedaluwarsa dan terdaftar, mendukung pernyataan Google.

Nicolas juga mengaku tak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Klarifikasinya di Twitter telah mengumpulkan 80.000 Like dari warganet.

Namun, ia lega tak mendapatkan masalah dengan kejadian itu.

Sebab di dunia internet, apa yang dilakukan oleh Nicolas bisa dicurigai sebagai “domain squatting”, praktik membeli domain tanpa alasan jelas, lalu menjualnya ke perusahaan dengan harga tinggi. Praktik ini juga sering dikenal dengan kejahatan “cybersquatting”. Bisa saja pembeli nama domain yang mirip dengan bisnis terkenal untuk dipakai menarik pengunjung, padahal situs web tersebut berisi malware. (Baca: Hati-hati dengan Kejahatan Siber Cybersquatting)

Tak lama setelah Nicolas membeli itu, NIC mengambil alih nama domain, sayangnya, uangnya sebesar 270 peso tak dikembalikan.

Google juga tak mengubungi Nicolas alih-alih memberikan uang kepadanya. Google juga belum memberikan komentar sama sekali bagaimana mereka bisa mendapatkan kembali nama domain tersebut. Kabarnya, perusahaan sedang menyelidiki insiden tersebut.

Terlepas dari itu, sejarah mencatat bahwa Google pernah kehilangan kendali atas nama domainnya selama beberapa menit. Dan, itu penyebab kejadian itu masih misterius hingga berita ini ditulis.[]

#google   #namadomain   #googleargentina   #nicolaskurono   #argentina   #NIC

Share:




BACA JUGA
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Malware Menggunakan Eksploitasi MultiLogin Google untuk Pertahankan Akses Meski Kata Sandi Direset
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Penting: Kerentanan Zero-Day Chrome Terbaru yang Dieksploitasi di Alam Liar – Upadate-ASAP