
Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter
Cyberthreat.id- Regulator komunikasi negara Rusia Roskomnadzor mengatakan pada hari Jumat bahwa jejaring sosial Amerika Serikat, Twitter, telah memenuhi permintaan negara itu untuk menghapus konten yang dilarang di Rusia, tetapi masih terlalu lama melakukannya.
Seperti diberitakan Reuters, Sabtu (1 Mei 2021), Roskomnadzor mengatakan Twitter telah menghapus 60% konten semacam itu sejak Moskow memperlambat kecepatan layanannya pada Maret sebagai tekanan untuk Twitter agar memenuhi permintaan, tetapi lebih dari 1.000 materi ilegal tetap dapat diakses, turun dari lebih dari 3.000 awal tahun ini.
Rusia bulan ini memperpanjang hukuman pelambatan akses Twitter hingga 15 Mei, sambil mengakui bahwa perusahaan media sosial AS telah mempercepat penghapusan konten.
Roskomnadzor mengatakan telah mengidentifikasi lebih dari 900 kasus baru konten yang dilarang sejak pelambatan dimulai pada 10 Maret.
Dikatakan bahwa rata-rata Twitter menghapus konten ilegal yang baru terdeteksi dalam 81 jam setelah menerima permintaan. Itu masih lebih lama dari 24 jam yang dituntut dalam undang-undang.
Roskomnadzor mengatakan pihaknya ingin Twitter menghapus konten yang berisi pornografi anak, informasi penyalahgunaan narkoba, atau ajakan untuk bunuh diri.
Twitter telah berulang kali membantah mengizinkan platformnya digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal, mengatakan bahwa mereka memiliki kebijakan tanpa toleransi untuk eksploitasi seksual anak, dan melarang promosi bunuh diri atau melukai diri sendiri.
"Kami melakukan percakapan konstruktif dengan Roskomnadzor pada Kamis 1 April dan Rabu 28 April," kata juru bicara Twitter pada hari Jumat.
"Ini adalah diskusi produktif tentang bagaimana kami berdua dapat bekerja untuk memastikan bahwa laporan konten ilegal ditangani dengan cepat," tambah juru bicara Twitter.
Dalam pertemuan 28 April, Roskomnadzor mengatakan pihaknya dan Twitter setuju untuk membangun jalur komunikasi langsung antara pengawas dan layanan moderasi Twitter.[]
Share: