IND | ENG
China Umumkan 33 Aplikasi Langgar Aturan dalam Mengumpulkan Data Pribadi Pengguna

Ilustrasi

China Umumkan 33 Aplikasi Langgar Aturan dalam Mengumpulkan Data Pribadi Pengguna
Yuswardi A. Suud Diposting : Sabtu, 01 Mei 2021 - 15:57 WIB

Cyberthreat.id - Kantor Informasi Cyberspace China mengatakan 33 aplikasi buatan perusahaan internet negara itu melanggar aturan dalam hal pengumpulan informasi pribadi pengguna, termasuk Baidu dan Tencent Holdings. Sebagian besar perusahaan itu dinilai mengumpulkan informasi pengguna yang tidak relevan dengan layanan yang ditawarkan aplikasi.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu (1 Mei 2021), seperti diberitakan Bloomberg, regulator internet China mengatakan kesimpulan itu diambil setelah menguji sejumlah aplikasi yang banyak digunakan di negara itu. Itu termasuk aplikasi navigasi peta dan pesan instan.  

Karenanya, operator aplikasi diminta memperbaiki masalah itu dalamm 10 hari kerja, atau dikenakan hukuman.

Menurut pernyataan itu, regulator juga menemukan aplikasi mengumpulkan data pribadi tanpa persetujuan pengguna dan operator mencoba meyakinkan pelanggan untuk mengizinkan akses ke daftar kontak ponsel.

Pada bulan Maret, pemerintah China menerbitkan aturan yang melarang operator aplikasi seluler menolak menawarkan layanan dasar kepada pelanggan yang menolak memberikan informasi pribadi yang "tidak perlu", dan berjanji untuk "melindungi secara konkrit" hak-hak pengguna internet.

China telah mulai mengendalikan perusahaan internetnya karena kekhawatiran atas pengaruh mereka yang semakin besar dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, serta sejumlah besar data yang telah mereka kumpulkan melalui penyediaan layanan seperti belanja online, chatting, dan transportasi.

Tindakan keras tersebut telah memaksa miliarder Jack Ma untuk membatalkan penawaran umum perdana Ant Group Co. Selain itu, regulator juga telah mengenakan denda besar terhadap Alibaba Group.

Pemerintah juga dikatakan telah mengusulkan usaha yang didukung negara dengan beberapa platform e-commerce dan pembayaran terbesar di negara itu yang akan mengawasi data menguntungkan yang mereka kumpulkan dari ratusan juta konsumen.[]

 

 

#aplikasichina   #baidu   #tencent   #datapribadi   #perlindungandatapribadi

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Serahkan Anugerah KIP, Wapres Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan
Bawaslu Minta KPU Segera Klarifikasi Kebocoran Data, Kominfo Ingatkan Wajib Lapor 3x24 Jam
BSSN Berikan Literasi Keamanan Siber Terhadap Ancaman Data Pribadi di Indonesia