
TikTok | Foto: Unsplash
TikTok | Foto: Unsplash
Cyberthreat.id – Platform video pendek asal China, TikTok, akan membuka Pusat Transparansi dan Akutabilitas (PTA) baru di Eropa guna meredam kekhawatiran pengguna atas platformnya.
TikTok berencana membuka PTA di Irlandia. Perusahaan akan memberikan kesempatan kepada para ahli (akademisi dan regulator) untuk mengunjugi dan melihat langsung bagaimana tim TikTok melakukan pekerjaan untuk menjaga keamanan pengguna, mengamankan data, dan menjamin privasi penggunanya.
“Melalui pengamatan langsung terhadap praktik kami, para ahli akan memiliki kesempatan untuk mempelajari tentang sistem moderasi, proses, dan kebijakan kami,” ujar Kepala Trust and Safety TikTok, Cormac Keenan, dikutip dari Tech Central, diakses Rabu (28 April 2021).
Berita Terkait
Menurut TikTok, PTA bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah khusus yang diajukan oleh regulator UE, seperti penyelidikan yang dilakukan Komisioner Informasi Inggris dan regulator Prancis terkait bagaimana TikTok mengelola dan melindungi data pengguna anak-anak yang berimbas pelarangan TikTok di Uni Eropa. (Baca: TikTok Digugat Atas Dugaan Kesalahan Penanganan Data Pengguna Anak-anak)
Keenan mengatakan, dengan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh Eropa, TikTok menyadari tanggung jawabnya untuk mendapatkan kepercayaan dari komunitas dan publik yang lebih luas.
“Kami tahu masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan kami bersemangat untuk secara proaktif mengatasi tantangan yang ada di depan. Saya menantikan untuk menyambut para ahli dari seluruh Eropa dan mendengar masukan jujur mereka tentang cara-cara untuk lebih meningkatkan sistem kami,” tutur Keenan.
Sebelumnya, TikTok membuka PTA pertama di di AS pada Juli 2020. Sejauh ini, lebih dari 24 ahli dan kantor Kongres telah mengambil bagian dalam tur virtual AS, memungkinkan mereka untuk belajar dan mengajukan pertanyaan tentang praktik keselamatan dan keamanan di TikTok. Perusahaan juga berencana untuk membuka PTA berikutnya di Washington DC.
TikTok melakukan hal itu lantaran AS menuding platformnya tidak aman bagi pengguna AS TikTok bahkan terus dijegal agar tak beroperasi di AS, tapi selalu gagal. AS menuding Tiktok memiliki hubungan dengan pemerintah China.
TikTok sendiri telah menegaskan bahwa pihaknya tidak membagikan data pengguna internasional dengan pemerintah China.[]
Share: