
Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), Luqman Muhammad Zagi. | Foto: Tangkapan layar Cyberthreat.id/Tenri Gobel
Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), Luqman Muhammad Zagi. | Foto: Tangkapan layar Cyberthreat.id/Tenri Gobel
Cyberthreat.id - Warning! Komputer Anda terinfeksi virus segera hapus virusnya.
Pernahkah Anda mendapatkan pesan sembulan (pop-up) seperti itu ketika berselancar di internet? Pesan notifikasi itu biasanya (berukuran kecil, kadang besar) di kanan atas situs web yang sedang diunjungi.
Jika virus ingin hilang, pengguna disarankan untuk menghapusnya, cukup dengan mengklik tombol yang diarahkan pesan tersebut. Padahal, begitu diklik, virus menginfeksi komputer.
Itulah yang disebut scareware.
“Itu adalah virus, bukan penyembuh dari virus itu sendiri," ujar Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), Luqman Muhammad Zagi dalam kuliah publik bertajuk "Welcome to Cyber Jungle: A Cyber Security Awareness Program", Rabu (28 April 2021).
Zagi mengatakan kebanyakan scareware memang berbentuk pesan pop-up untuk membuat pengguna takut. Karena diselimuti rasa takut, sebagian besar pengguna seringkali mengikuti anjuran pesan itu.
Scareware biasanya mendistribusikan trojan sehingga paling mudah menyamar sebagai aplikasi tampak asli, tapi sebetulnya palsu dan berisi malware.
Dalam temuan Zagi, scareware mendistribusikan trojan yang dibungkus dalam aplikasi antivirus, seakan-akan ketika mendapati pop-up itu yang akan diinstal adalah software pembersih virus (antivirus). Karena terlihat legitimate atau tidak terlihat berbahaya, pengguna yang tertipu akhirnya menginstalnya.
"Setelah diinstal malah membuat suatu backdoor di sistem kita, ini cukup bermasalah bagi orang-orang tidak memahami," ujarnya.
Yang berbahaya lagi, kata dia, trojan tersebut memiliki kemampuan mencuri data.
Zagi mengatakan scareware yang ditelitinya juga mendistribusikan keylogger , malware yang mampu merekam apa yang diketik pengguna di perangkatnya.
Bagaimana jika telanjur mengklik trojan? Zagi menyarankan segera hapus program yang diinstal. Hal itu bisa dilakukan dengan alat pemindaian anti-malware resmi.
Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk menghapus scareware, menutur Avast, perusahaan keamanan siber, dikutip dari situs webnya, Rabu:
Menghapus dari Windows
Mac
Masuk ke "Safe Mode With Networking"
Windows:
Mac
Mencegah infeksi scareware
Cara mencegah dari terkena scareware, menurut Avast, antara lain
Redaktur: Andi Nugroho
Share: