
CEO Thodex, Faruk Fatih Ozer | Twitter
CEO Thodex, Faruk Fatih Ozer | Twitter
Cyberthreat.id - Polisi Turki telah menahan puluhan orang dalam penyelidikan terhadap platform perdagangan cryptocurrency Thodex dan menuntut penangkapan pendirinya yang telah kabur ke Albania.
Seperti dilaporkan Reuters, Jumat (23 April 2021) kepolisian Turki mengatakan penahanan itu dilakukan setelah sejumlah warga Turki mengajukan tuntutan pidana yang mengatakan mereka telah ditipu.
Platform Thodex, yang telah menangani perdagangan cryptocurrency harian senilai ratusan juta dolar, mengatakan di situs webnya pada hari Kamis bahwa platformnya akan ditutup selama empat hingga lima hari karena proses penjualan.
Tetapi pengguna yang belum dapat menarik uang atau mengakses akun mereka menyuarakan keprihatinan di Twitter bahwa mereka mungkin telah ditipu.
Polisi melancarkan penggerebekan pada pukul 6 pagi di delapan provinsi pada hari Jumat dengan surat perintah untuk menangkap 78 tersangka, kata polisi Istanbul dalam sebuah pernyataan.
Sehari sebelumnya mereka menggeledah kantor perusahaan di Istanbul dan menyita material.
Kantor berita negara Turki melaporkan sejauh ini polisi telah menahan enam puluh dua orang.
Polisi Istanbul mengatakan pendiri dan CEO perusahaan, Faruk Fatih Ozer, telah terbang ke ibu kota Albania, Tirana, pada hari Selasa.
Interpol mengeluarkan red notice untuk Ozer pada hari Jumat atas permintaan oleh Ankara. Menteri Dalam Negeri Turki dan kepala polisi berbicara dengan rekan mereka di Albania pada hari Kamis untuk meminta penangkapan Ozer, kata markas besar polisi Turki.
Reuters tidak dapat menghubungi Ozer atau pengacaranya untuk dimintai komentar.
Kantor Kejaksaan Istanbul pada hari Kamis mengatakan pihaknya memulai penyelidikan terhadap Thodex di tengah klaim bahwa platform tersebut telah menyebabkan "kepanikan banyak warga".
Badan investigasi kejahatan keuangan Turki MASAK memblokir akun perusahaan pada hari Rabu dan memulai penyelidikan, kata sumber MASAK.
Thodex mengatakan laporan media "negatif" tentang hal itu tidak benar, dan bahwa bank dan institusi funding - yang akan diidentifikasi nanti - ingin berinvestasi di perusahaan dan telah mengusulkan kemitraan.
Volume perdagangan 24 jam di Thodex adalah US$ 538 juta (setara Rp8,5 triliun) pada hari perdagangan terakhirnya, menurut Coinmarketcap.
Minggu lalu, Turki melarang penggunaan aset kripto untuk pembayaran, menambah faktor yang membuat bitcoin anjlok 14% pada akhir pekan. Bank sentral Turki mengatakan "kerusakan dan risiko transaksi yang tidak dapat diperbaiki" sebagai alasan larangan tersebut itu.[]
Berita sebelumnya:
Bursa Kripto Turki Offline, Bosnya Kabur dengan Rp8 Triliun Duit Pengguna Tak Bisa Ditarik
Share: