
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Perusahaan Jepang Hoya Corporation mengonfirmasi telah menjadi korban serangan ransomware yang menandai serangan sukses kedua yang diderita perusahaan Jepang itu dalam dua tahun terakhir.
“Kami dapat memastikan bahwa Hoya Vision Care AS telah mengalami serangan siber. Berdasarkan forensik awal kami, gangguan tampaknya terbatas pada sistem kami di Amerika Serikat,” kata juru bicara Hoya, dikutip dari Bloomberg, Kamis (22 April 2021).
“Setelah mengidentifikasi ancaman tersebut, kami segera mengambil tindakan untuk menahannya dan menghubungi penegak hukum. Perusahaan telah melibatkan ahli eksternal untuk menentukan sifat dan ruang lingkup acara ini. Kami akan memberikan pembaruan saat lebih banyak informasi tersedia.”
Hoya, dinamai sesuai dengan lingkungan Tokyo Barat tempat perusahaan itu didirikan pada 1941, adalah pembuat kaca dengan sekitar 37.000 karyawan di seluruh dunia dan pendapatan tahunan sekitar US$ 5 miliar. Perusahaan mendapatkan 65% penjualan tahun lalu dari lensa kontak dan kacamata, sedangkan sisanya berasal dari perangkat dan layanan teknologi informasi seperti substrat kaca yang digunakan dalam pembuatan semikonduktor dan hard disk drive, menurut laporan perusahaan tahun 2020.
Kelompok peretas bernama Astro Team mengatakan di blognya minggu lalu bahwa mereka menargetkan server Hoya dan mencuri sekitar 300 gigabyte data rahasia perusahaan termasuk data keuangan, produksi, pesan email, kata sandi, dan laporan keamanan.
Pada 2019, Hoya mengalami serangan siber besar yang menginfeksi lebih dari 100 komputer dan memaksa perusahaan tersebut menutup pabriknya selama tiga hari.
"Serangan ransomware lebih mengganggu dari sebelumnya dan perusahaan tidak hanya harus berurusan dengan enkripsi data mereka, tetapi juga pencurian dan kemungkinan datanya dirilis," kata Brett Callow, analis ancaman untuk Emsisoft dalam sebuah wawancara.
"Ini adalah masalah yang semakin umum dengan lebih dari 1.300 organisasi sektor publik dan swasta di seluruh dunia yang datanya dicuri dan diposting online tahun lalu," tambahnya.[]
Share: