IND | ENG
Google Chrome 90 Dirilis dengan Protokol HTTPS secara Default

Logo Google Chrome | Foto: pcmag.com

Google Chrome 90 Dirilis dengan Protokol HTTPS secara Default
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 18 April 2021 - 11:26 WIB

Cyberthreat.id – Google, pengembang peramban web Chrome, pekan ini baru saja mengeluarkan peramban web Google Chrome versi 90 yang diklaim lebih menonjolkan privasi pengguna.

Di versi terbaru tersebut, Google mengatakan, Chrome 90 akan memblokir unduhan dari sumber HTTP jika URL lamannya adalah HTTPS.

Menurut Google, seperti dikutip dari ZDNet, diakses Minggu (18 April 2021), fitur HTTPS default akan membantu saat pengguna mengetik, misalnya, “example.com” bukan https://example.com”. Sebelumnya, Chrome menggunakan “http://” sebagai protokol default untuk menulis URL, tapi sekarang secara default menjadi “https://”.

Diharapkan dengan perubahan tersebut juga akan mempercepat pemuatan halaman web, karena Chrome terhubung langsung ke titik akhir HTTPS tanpa perlu dialihkan dari “http:// ke https://”.

Selain itu, Chrome 90 juga menghadirkan kontrol “onf/off” pertama untuk Kotak Pasir Privasi Google sebagai pengganti pengenal FLoC Google yang kontroversial untuk cookies pihak ketiga. FloC Google ini telah dinonaktifkan oleh browser saingan: Brave dan Vivaldi.

Peramban Chrome 90 juga menyertakan 37 perbaikan keamanan. Peneliti eksternal sebelumnya melaporkan enam masalah dengan tingkat keparahan tinggi, 10 masalah dengan tingkat keparahan sedang, dan tiga masalah dengan tingkat keparahan rendah.

Rilis Chrome 90 ini juga memperbarui AV1 encoder untuk dukungan yang lebih baik pada aplikasi telekonferensi video WebRTC, seperti Duo, Meet, dan Webex. Google mencatat bahwa AV1 menawarkan kemampuan berbagi layar yang lebih baik daripada VP9 dan codec lainnya. Ini juga memungkinkan video untuk pengguna di jaringan bandwidth rendah, misalnya pada 30kbps dan lebih rendah.[]

#google   #chrome90   #https   #privasidankeamanan   #webbrowser

Share:




BACA JUGA
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Malware Menggunakan Eksploitasi MultiLogin Google untuk Pertahankan Akses Meski Kata Sandi Direset
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Penting: Kerentanan Zero-Day Chrome Terbaru yang Dieksploitasi di Alam Liar – Upadate-ASAP