
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyarankan agar pendaftaran program vaksinasi Covid-19 tidak menggunakan Google Form.
Juru Bicara BSSN, Anton Setiyawan, menjelaskan alasan mengapa platform tersebut tidak disarankan untuk dipakai.
"Pendaftaran melalui Google Form tidak direkomendasikan karena sangat mudah untuk ditiru oleh penjahat siber,” ujar Anton dalam pernyataan tertulisnya kepada Cyberthreat.id, Selasa (13 April 2021).
Terlebih dalam pendaftaran vaksinasi Covid-19 terdapat pengumpulan data pribadi calon penerima vaksin.
Anton menyarankan, agar penyelenggara pendaftaran vaksinasi Covid–19 membuat tautan khusus melalui subdomain situs resminya untuk pendaftaran vaksinasi covid – 19.
Berita Terkait:
Seperti yang diketahui, beberapa penyelenggara pendaftaran program vaksinasi menggunakan beberapa metode, misalnya, menggunakan subdomain di situs web resmi, tapi ada pula yang menggunakan Google Form dengan alasan mempermudah pengumpulan data.
Kementerian Kesehatan saat membuka pendaftaran vaksinasi covid-19 bagi kalangan lanjut usia (lansia), misalnya, memang menggunakan subdomain sendiri. Misalnya, untuk pendaftaran di DKI Jakarta, masyarakat diarahkan ke alamat dki.kemkes.go.id.
Namun, saat membuka laman tersebut, muncul halaman Google Form yang meminta sejumlah informasi pribadi calon penerima vaksin, mulai nama, NIK KTP, jenis kelamin, umur, tanggal lahir, nomor handphone, alamat tempat tinggal, nama faskes (tempat vaksinasi), jenis faskes, serta kota domisili.
Tangkapan layar Cyberthreat.id/Oktarina Paramitha Sandy
Pengumpulan data melalui Google Form tersebut tidak hanya di DKI Jakarta, tetapi juga 32 kota besar yang mewakili tiap provinsi di Indonesia. Seluruh tautan yang digunakan untuk proses pendaftaran mengarah ke Google Form.
Pendaftaran melalui Google Form seperti itulah yang sangat rawan ditiru dan dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk mencuri dan mengumpulkan data pengguna dengan berpura-pura sebagai penyelenggara pendaftaran vaksinasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Anton menyarankan agar masyarakat selalu teliti dan berhati-hati saat mengisi data pribadi pada tautan-tautan untuk proses pendaftaran vaksinasi.
“Saat ini sudah ada tautan khusus yang disiapkan Kemenkes untuk pendaftaran vaksinasi di setiap daerah, sehingga diharapkan masyarakat memastikan mengisi pendaftaran vaksinasi melalui link yang benar tersebut,” ujar dia.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: