
Ilustrasi via Medium
Ilustrasi via Medium
Cyberthreat.id - Jutaan data pengguna LinkedIn, termasuk profil anggota yang dapat dilihat publik, telah 'dikorek' dan diposting di forum peretasan untuk dijual , kata situs jaringan profesional milik Microsoft itu.
Menurut LinkedIn, insiden itu bukanlah pelanggaran data dan tidak ada data akun anggota pribadi dari platform yang termasuk di dalamnya, kata LinkedIn dalam posting blog pada hari Kamis (8 April 2021).
Menurut LinkedIn, informasi yang dijual adalah kumpulan data dari sejumlah situs web dan perusahaan. Namun, LinkedIn menolak memberikan rincian lebih lanjut, berapa banyak pengguna yang terdampak.
Pada 6 April lalu, CyberNews melaporkan bahwa arsip data yang diambil dari 500 juta profil LinkedIn dijual di forum peretas populer.
Awal pekan ini, Facebook mengatakan "pelaku jahat" telah memperoleh data sebelum September 2019 dengan "mengorek" profil penggunanya menggunakan kerentanan di platform untuk menyinkronkan kontak.
Jaringan sosial terbesar di dunia itu tidak memberi tahu lebih dari 530 juta pengguna yang detailnya diperoleh melalui penyalahgunaan dan baru-baru ini dipublikasikan dalam database.
Jejaring sosial termasuk Facebook dan Twitter telah mendapat kecaman karena cara mereka menangani privasi pengguna di seluruh platform mereka.
Pada 2019, Facebook mencapai penyelesaian penting dengan Komisi Perdagangan Federal AS atas penyelidikannya terhadap tuduhan perusahaan menyalahgunakan data pengguna.[]
Share: