IND | ENG
Memahami Cara Kerja  Bandwidth

Ilustrasi | Foto: Lifewire

Memahami Cara Kerja  Bandwidth
Tenri Gobel Diposting : Senin, 05 April 2021 - 14:21 WIB

Cyberthreat.id - Seringkali Anda mendengar bandwidth ketika menggunakan internet. Apakah Anda paham apa yang dimaksud bandwidth?

Jumlah data maksimum absolut yang dapat ditransfer melalui koneksi internet selama periode waktu tertentu dikenal sebagai bandwidth.

Bandwidth juga menjadi referensi kapasitas komunikasi jaringan seperti yang memungkinkan data dipindahkan antarnode. Karena itu, sebetulnya bandwidth tidak mengacu kepada kecepatan transfer data, tetapi lebih pada kapasitas maksimum data yang dapat ditransferkan, di mana pengukurannya menggunakan bit per detik (bps).

Jaringan  dengan bandwidth yang lebih tinggi, artinya mentransfer lebih banyak paket data dibandingkan bandwidth yang lebih rendah.

Anda dapat membayangkan sebuah air yang bergerak di pipa atau selang. Bandwidth sebagai pipa dan data sebagai air.Bandwidth rendah sama dengan pipa yang sempit, membuat  air mengalir lebih sedikit. Berbeda dengan bandwidth tinggi atau pipa yang luas, mengalirnya air atau data pun juga luas.

Koneksi internet dengan bandwidth tinggi akan dapat memindahkan sejumlah data (misalnya, file video) jauh lebih cepat daripada koneksi internet dengan bandwidth rendah.

Meski pada umumnya bandwidth tidak mempengaruhi kecepatan data, bandwidth rendah dapat menghambat, sehingga menyebabkan aplikasi tidak responsif atau lambat di sisi antarmuka pengguna (UI).

Misalnya, ada halaman web yang berisikan teks tanpa gambar yang seharusnya muncul, tapi karena bandwidth rendah membuat koneksi kesulitan membawa paket data yang besar. Game online, salah satu "penyedot" bandwidth besar, juga akan tidak responsif atau lambat jika bandwidth rendah.

Menghitung bandwidth

Misalnya, tes kecepatan mengidentifikasi kecepatan unduh 7,85 megabit per detik (Mbps). Artinya, kita bisa mengunduh file 7,85 megabit dalam satu detik. Dengan ukuran sebesar itu, Anda dalam satu menit dapat mengunduh 60 MB atau 3.528 MB dalam satu jam—secara teoritis setara dengan file 3,5GB.

Artinya, jika cuma Anda sendiri memakai jaringan itu, itu hanya butuh satu jam. Berbeda halnya jika kemudian ada orang lain yang memakai jaringan yang sama dengan Anda.

Mengukur bandwidth dapat menjadi rumit dengan angka yang diikuti oleh serangkaian huruf yang mungkin tampak agak tidak masuk akal pada awalnya. Tetapi, bandwidth biasanya diukur dalam jutaan bit per detik.

Ukuran juta “bit” itu dikenal dengan “megabit” yang dihitung dalam satuan detik sehingga menjadi “Mbps”. Untuk koneksi broadband dengan lebih banyak bandwidth bisa dalam “gigabit” (Gbps) atau “terabit” (Tbps)”.

Penting mengukur berapa banyak bandwidth yang diperlukan bagi bisnis karena menyangkut keberlangsungan operasinya. Itu tidak hanya mencari tahu berapa banyak karyawan yang akan mengakses jaringan sekaligus, tetapi juga mempertimbangkan persyaratan bandwidth untuk aplikasi apa pun yang akan mereka gunakan.

Pada 2021, kecepatan unduh di Indonesia, menurut survei Hootsuite, rata-rata unduh menggunakan koneksi internet mobile (seluler) sebesar 17,26 Mbps meningkat sebanyak 24,8 persen dari tahun lalu, sedangkan untuk internet kabel (fixed) 23,32 Mbps, meningkat sebanyak 16 persen.

Perlu dipahami juga satuan MB berbeda dengan Mbs. Satuan pertama dibaca “megabita”, yang kedua “megabit”. Jadi, misalnya, 10 MB tidak sama dengan 10 Mbs. Keduanya berbeda nilai karena faktor 8—di mana 8 bit setara 1 bita.

Jadi, pembacaan terhadap keduanya jika ditulis dalam “megabita”, yang pertama menjadi 10 MB dan yang kedua menjadi 1,25 MB (10/8=1,25).

Namun, jika ditulis dalam “megabit”, yang pertama menjadi 80 Mbs (10x8=80) dan yang kedua menjadi 10 Mbps.

Kontrol bandwidth

Ada cara yang dapat membatasi bandwidth yang disengaja atau disebut kontrol bandwidth. Beberapa perangkat lunak dibatasi jumlah lebar pita yang boleh digunakan. Ini membantu Anda jika ingin secara bersamaan menggunakan bandwidth, tetapi program yang dijalankan masing-masing berfungsi dan tidak perlu dijalankan dengan kecepatan penuh.

Beberapa pengelola unduhan, seperti Free Downloader Manager, mendukung kontrol bandwidth seperti halnya berbagai layanan pencadangan online, layanan penyimpanan cloud, program torrent, dan router. Ini semua adalah layanan dan program yang cenderung menangani bandwidth dalam jumlah besar sehingga masuk akal jika menerapkan pembatasan aksesnya.

Sebagai contoh, katakanlah Anda ingin mengunduh file 10GB yang sangat besar. Alih-alih memakai kapasitas penuh dari bandwidth Anda yang tersedia, Anda dapat menggunakan pengelola unduhan dan mengatur agar layanan membatasi unduhan untuk hanya memanfaatkan 10 persen dari bandwidth yang tersedia.

Ini memang akan berpengaruh pada jumlah waktu hingga unduhan selesai, tetapi juga akan membebaskan lebih banyak bandwidth yang ada untuk dimanfaatkan ke aplikasi atau program lainnya. Ini hanya tentang manajemen pembagiannya saja.

Sesuatu yang mirip dengan kontrol bandwidth ini juga diterapkan berbagai layanan yang terkadang disengaja untuk membatasi jenis lalu lintas tertentu.

Memeriksa kecepatan internet

Anda dapat mencoba memeriksa kecepatan internet dengan mudah, misalnya, melalui situs web uji kecepatan internet. Di sini, Anda dapat mengetahui berapa banyak bandwidth tersedia. Biasanya penyedia jasa internet Anda menyediakan situs web uji itu sendiri. Jika tidak menyediakan, Anda dapat menggunakan situs web pengujian populer, seperti SpeedOf.Me atau Speedtest.net.[]

Sumber: ITPRo | Lifewire | Redaktur: Andi Nugroho

#bandwidth   #jaringaninternet   #internet   #kecepataninternet

Share:




BACA JUGA
Survei APJII, Pengguna Internet Indonesia 2024 Mencapai 221,5 Juta Jiwa
Tingkatkan Kecepatan Internet, Menkominfo Dorong Ekosistem Hadirkan Solusi Konkret
Tingkatkan Kualitas Layanan Telekomunikasi, Kominfo Siapkan Insentif dalam Lelang Low Band
Layanan BTS 4G Daerah 3T Fasilitasi PBM dan Kegiatan Masyarakat 
Menkominfo: BTS 4G Dukung Pengamanan Pos Lintas Batas Negeri