IND | ENG
Apple App Store Mulai Tolak Aplikasi yang Pasang SDK Pelacak dari Pihak Ketiga

Ilustrasi via Cygnis Media

Apple App Store Mulai Tolak Aplikasi yang Pasang SDK Pelacak dari Pihak Ketiga
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Sabtu, 03 April 2021 - 20:23 WIB

Cyberthreat.id – Apple mulai menolak dari App Store aplikasi yang menyematkan kode pelacak dari pihak ketiga.

Langkah baru ini akan melengkapi fitur “label nustrisi” yang diluncurkan Januari lalu, yang memaksa transparansi dari pengembang aplikasi tentang data pengguna apa yang sedang dilacak dan dibagikan dengan mitra periklanan.

Dikutip dari Screen Rant, Apple mengatakan mulai dari 1 April 2021, pihaknya akan mulai menolak setiap aplikasi yang gagal mengungkapkan pelacakannya. Menurutnya, dibandingkan hanya mengandalkan perjanjian pasif melalui perjanjian Persyaratan Layanan yang panjang, pengguna sekarang dapat memilih untuk setuju atau tidak atas setiap bentuk data yang dilacak.

Perubahan aturan ini merupakan bagian dari aturan Transparansi Pelacakan Aplikasi baru dari Apple yang diumumkan di WWDC pada bulan Juni tahun lalu. Aturan baru ini akan memaksa pengembang aplikasi untuk mengungkapkan jenis informasi yang dikumpulkan oleh aplikasi mereka melalui "label nutrisi" yang ditampilkan dengan jelas di App Store.

Label privasi ini memecah pengumpulan data menjadi "Data yang Digunakan untuk Melacak Anda" dan "Data yang Ditautkan ke Anda" dan mencakup bagian seperti info kontak, lokasi, info keuangan, pembelian, dan riwayat penjelajahan. Sebelum aplikasi dapat berfungsi, pegguna punya opsi untuk menyetujui atau mennolaknya. Itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran tentang data apa yang sebenarnya dikumpulkan oleh setiap aplikasi.

Apple tidak akan menerima aplikasi yang dengan sengaja atau berusaha untuk menghindari aturan privasi barunya. Sebuah laporan oleh Forbes menjelaskan  penolakan baru-baru ini terkait dengan pelacakan rahasia yang melewati persetujuan pengguna. Semua aplikasi yang ditolak tampaknya terkait dengan kit pengembangan perangkat lunak yang disebut Adjust yang memungkinkan pengembang membuat "sidik jari perangkat".

Hal ini tidak terkait dengan sidik jari pengguna, tetapi membuat sekumpulan pengenal unik yang terkait dengan perangkat itu sendiri, seperti lokasi dan pola penggunaan. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk memberikan gambaran unik tentang pengguna, dan memiliki akhir yang sangat mirip dengan pelacakan yang dipersonalisasi yang biasanya perlu disetujui oleh pengguna.

Salah satu kasus yang menghebohkan akhir tahun lalu adalah ketika aplikasi Muslim Pro ternyata menyisipkan SDK pelacak lokasi penggunanya lewat kerja sama dengan X-Mode, perusahaan pialang data yang berbasis di Amerika Serikat. X-Mode membayar aplikasi agar menyisipkan kode pelacakan di aplikasi mereka berdasarkan jumlah pengguna suatu aplikasi. Makin banyak penggunanya, makin besar pula bayarannya. Lewat SDK, data lokasi pengguna diteruskan ke X-Mode. Belakangan, X-Mode ketahuan menjual data pengguna Muslim Pro ke kontraktor pertahanan militer Amerika Serikat.

Saat kasus itu mencuat, Apple dan Google (Play Store) telah meminta pengembang aplikasi untuk menghapus kode pelacakan lokasi ponsel dari X-Mode yang dibenamkan di aplikasi mereka. (Lihat: Buntut Kasus Muslim Pro, Apple dan Google Ancam Tendang Aplikasi yang Sematkan Pelacak Lokasi dari X-Mode)

Aturan Transparansi Pelacakan Aplikasi Apple merupakan langkah pertama yang baik untuk melindungi pengguna, tetapi masih banyak ruang yang perlu perbaikan. Salah satu keuntungan terbesar adalah konsumen sekarang akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang informasi identitas pribadi apa yang sedang dilacak.

Banyak dari informasi ini telah tersedia dalam kontrak Persyaratan Layanan, namun, hanya sedikit pengguna yang benar-benar meluangkan waktu untuk membaca perjanjian yang panjang ketika yang ingin mereka lakukan hanyalah terhubung dengan teman atau masuk ke aplikasi cepat.

Tidak diragukan lagi, perusahaan pembentuk industri seperti Apple membuat langkah-langkah yang berarti dalam transparansi di antara aplikasi pengumpulan data. Langkah tersebut memberi tekanan pada Google untuk mengikutinya dan jika perubahan serupa tiba di Google Play Store, lanskap seluler akan berubah secara keseluruhan.[]

Editor: Yuswardi A. Suud

Baca juga:

#apple   #appstore   #kodepelacakan   #aplikasipelacak   #datalokasi

Share:




BACA JUGA
Apple Keluarkan Patch untuk Zero-Day Kritis di iPhone dan Mac
Aktivitas ClearFake Diperluas, Targetkan Sistem Mac dengan Atomic Stealer
iLeakage: Eksploitasi Safari Terbaru Berdampak pada Apple iPhone dan Mac dengan CPU Seri A dan M
Serangan Canggih Operasi Trangulasi Menyasar Apple iOS
Benarkah iOS Lebih Aman dari Android? Ah, Itu Hanya Ilusi!