
Ilustrasi: Tangkapan layar Youtube
Ilustrasi: Tangkapan layar Youtube
Cyberthreat.id - Pengadilan Rusia pada hari Jumat memutuskan mendenda Twitter sebesar 3,2 juta rubel (setara US$ 42.011 atau Rp610 juta) karena gagal menghapus konten yang menurut pihak berwenang dilarang.
Dilansir dari Reuters, Moskow mengatakan bulan lalu telah memperlambat kecepatan Twitter di Rusia, dan pada 16 Maret mengancam akan melarang layanan media sosial secara langsung dalam sebulan karena konten mulai dari pornografi anak hingga penyalahgunaan narkoba.
Belum ada komentar langsung dari Twitter. Sebelumnya, Twitter mengatakan khawatir tentang dampak tindakan Rusia pada kebebasan berbicara. Twitter juga menyangkal bahwa mereka mengizinkan platformnya digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal seperti yang dituduhkan oleh otoritas Rusia.
Majelis rendah parlemen di Rusia pada Desember lalu mendukung denda baru yang besar pada platform yang gagal menghapus konten yang dilarang dan undang-undang lain yang akan memungkinkan mereka untuk dibatasi jika mereka "mendiskriminasi" media Rusia.
Moskow secara bertahap memperkenalkan undang-undang internet yang lebih ketat dalam beberapa tahun terakhir, mengharuskan mesin pencari untuk menghapus beberapa hasil pencarian, layanan pesan untuk berbagi kunci enkripsi dengan layanan keamanan dan platform untuk menyimpan data pengguna di server di Rusia.[]
Share: