
Polisi menyita sejumlah mobil mewah dari para tersangka pembuat cheat game. | Weibo
Polisi menyita sejumlah mobil mewah dari para tersangka pembuat cheat game. | Weibo
Cybertheat.id - Raksasa game Tencent bersama polisi China melumpuhkan geng pembuat cheat game yang disebut sebagai yang terbesar yang pernah ada.
Seperti dilaporkan BBC Rabu lalu, geng tersebut merancang dan menjual cheat untuk video game populer, termasuk Overwatch dan Call of Duty Mobile yang dikembangkan oleh Tencent Games.
Dalam sebuah unggahan di media sosial China, Tencent menyebut kelompok itu sebagai "lingkaran cheating game terbesar di dunia."
Bagi yang belum tahu, cheat adalah sejenis aplikasi tambahan yang diunduh terpisah untuk mencurangi permainan. Cara curang ini bisa membuat penggunanya lebih cepat meraup keuntungan dari game yang dimainkan. Sebagai contoh, seorang pengguna plugin cheat game, bisa melihat musuh yang sedang bersembunyi di belakang tembok. Jika dalam permainan normal butuh waktu lebih lama untuk mendapat item dari permainan, para pengguna cheat yang biasa disebut cheater, dalam waktu singkat bisa mendapatkan item permainan dan meraup keuntungan dengan menjualnya kepada pemain lain.
Menurut polisi, geng pembuat cheat game itu meraup pendapatan sekitar $76 juta (setara Rp1,1 triliun) dari membebankan biaya berlangganan kepada kliennya. Pelaku memiliki situs web yang menjual cheat game ke "ratusan negara dan wilayah", menurut laporan media lokal yang dikutip BBC.
Harga langganan untuk pengguna mulai dari sekitar US$ 10 per hari, dan hingga US$ 200 per bulan.
Dalam operasi perburuan yang disebut "Paha Ayam" itu, polisi menyita aset senilai US$ 46 juta (setara Rp668 miliar), termasuk beberapa mobil mewah.
Polisi Kunshan menemukan dan menghancurkan 17 cheat dan menangkap 10 orang yang diduga terlibat.
Dikatakan itu adalah kasus kecurangan "terbesar di dunia" karena banyaknya uang dan permainan yang terlibat.
Dengan pemain yang mampu memenangkan jutaan dalam turnamen game di seluruh dunia, tindakan keras terhadap kecurangan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2019, sebuah survei mengungkapkan sekitar sepertiga gamer mengaku menggunakan cheat untuk meningkatkan peluang mereka secara online.
Beberapa gamer terkenal juga telah keluar dari platform karena maraknya kecurangan pada beberapa game.
Kecurangan dalam bermain game sama tuanya dengan bermain game itu sendiri.
Tetapi dengan maraknya kompetisi online, cheat tidak lagi hanya tentang meraup keuntungan bagi diri sendiri, tetapi telah merusak game dan perusahaan besar seperti Tencent.
Operasi terbaru ini menunjukkan betapa seriusnya perusahaan China, dan pembuat game lainnya, menangani masalah ini.
Ini juga menunjuk, apa yang dulunya dikerjakan secara personal dalam level terbatas untuk mencurangi permainan, kini telah menjelma menjadi perusahaan kriminal besar-besaran.
Di Indonesia, ada sebuah situs penyedia perangkat lunak untuk mencurangi game yang bisa diunduh gratis dan masih tersedia hingga saat berita ini ditulis. Situs ini lumayan dikenal oleh para gamers Indonesia. Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda akan ditindak atau diblokir oleh pihak berwenang.
Di Youtube, sejumlah gamer Indonesia malah membuat video tutorial yang menyajikan tutorial cara mengunduh cheat game untuk mencurangi permainan.[]
Share: