
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) Alejandro Mayorkas mengatakan, pada Rabu (31 Maret 2021), bahwa lembaganya akan memprioritas utama penanganan serangan ransomware yang kian meningkat.
Di Amerika, ransomware—perangkat lunak yang menyandera file dan jaringan, kecuali korban membayar tebusan peretas—terus melonjak selama dua tahun terakhir.
Mayorkas mengatakan, ransomware ialah jenis kejahatan siber berbahaya dan mengerikan. Oleh karenanya, pihaknya mencantumkan penanganan ransomware di prioritas pertama terutama terkait dunia online.
Menurut Mayorkas, banyak operator ransomware bekerja di negara-negara yang kurang tegas terhadap kejahatan siber.
Baca:
Oleh karenanya, ia akan mendesak dan meminta pertanggungjawaban kepada pemerintah yang tidak menggunakan otoritas sepenuhnya untuk menghentikan peretas.
Pemerintah AS, kata dia, terus berusaha melawan tidak hanya mereka yang meluncurkan operasi ransomware, tetapi juga "pasar yang menghidupkannya", seperti dikutip dari Reuters, diakses Jumat (2 April 2021).
Mayorkas tidak mengatakannya secara eksplisit tentang “pasar” tersebut, tetapi seorang pejabat DHS mengatakan rujukannya adalah ke forum bawah tanah yang membantu penjahat dunia maya.
Sebelumnya, Mayorkas menguraikan peran ambisius untuk Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), yang merupakan lengan cyber DHS. Dia mengatakan bahwa badan tersebut akan "mendukung" pertahanan digital pemerintah AS.
“Jelas posisi terbaiknya adalah menjadi ujung tombak dan pintu depan keterlibatan pemerintah AS dengan industri keamanan siber,” katanya.[]
Share: