
Ilustrasi via CNN
Ilustrasi via CNN
Cyberthreat.id - PayPal Holdings Inc akan mengumumkan pada Selasa malam waktu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka telah mulai mengizinkan konsumen AS untuk menggunakan kepemilikan mata uang kripto mereka untuk membayar jutaan pedagang daring secara global yang bermitra dengan Paypal. Langkah ini dapat secara signifikan meningkatkan penggunaan aset digital dalam perdagangan sehari-hari.
Sebelumnya, pengguna PayPal hanya bisa membelinya untuk disimpan sebagai aset digital. Setelah peluncuran ini, pelanggan yang memegang Bitcoin, Etherium, Bitcoin Cash dan Litecoin di dompet digital PayPal sekarang akan dapat mengubah kepemilikan mereka menjadi mata uang fiat saat pembayaran untuk pembelian online, kata perusahaan itu.
Layanan tersebut, yang diungkapkan PayPal sedang dikerjakan akhir tahun lalu, akan tersedia di 29 juta pedagangnya dalam beberapa bulan mendatang, kata perusahaan itu.
"Ini adalah pertama kalinya Anda dapat menggunakan cryptocurrency secara mulus dengan cara yang sama seperti kartu kredit atau kartu debit di dalam dompet PayPal Anda," kata Presiden dan CEO Dan Schulman kepada Reuters sebelum pengumuman resmi.
Penawaran tersebut menjadikan PayPal salah satu perusahaan keuangan arus utama terbesar yang membuka jaringannya ke mata uang kripto dan membantu memicu kenaikan harga koin virtual.
Bitcoin telah hampir dua kali lipat nilainya sejak awal tahun ini, didorong oleh meningkatnya minat dari perusahaan keuangan yang lebih besar yang bertaruh pada adopsi yang lebih besar dan melihatnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Peluncuran PayPal dilakukan kurang dari seminggu setelah Tesla Inc mengatakan akan mulai menerima pembayaran bitcoin untuk mobilnya. Tidak seperti transaksi PayPal di mana pedagang akan menerima mata uang fiat, Tesla mengatakan akan menyimpan bitcoin yang digunakan sebagai pembayaran.
Namun, meskipun aset uang kripto mendapatkan daya tarik di antara investor arus utama, itu belum menjadi bentuk pembayaran yang meluas, sebagian karena volatilitasnya yang terus berlanjut.
PayPal berharap layanannya dapat mengubah hal itu, karena dengan menyelesaikan transaksi dalam mata uang fiat, pedagang tidak akan mengambil risiko volatilitas.
“Kami pikir ini adalah titik transisi di mana mata uang kripto bergerak dari yang didominasi kelas aset yang Anda beli, pegang dan atau jual, sekarang menjadi menjadi sumber pendanaan yang sah untuk melakukan transaksi di dunia nyata di jutaan pedagang,” kata Schulman.
Perusahaan tidak akan membebankan biaya transaksi untuk checkout dengan crypto dan hanya satu jenis koin yang dapat digunakan untuk setiap pembelian, katanya.
Pada Senin 8 Maret lalu, PayPal mengumumkan mengakuisisi Curv, start up berbasis di Israel yang menggunakan bentuk kriptografi baru untuk melindungi simpanan Bitcoin dan aset digital lainnya.
Dalam siaran persnya, PayPal tidak mengungkapkan berapa dana yang dikucurkan untuk mengakuisisi Curv. Namun, situs Decrypt.co melaporkan, seorang sumber mengatakan nilainya $ 200 juta (setara Rp2,8 triliun).
Pada Oktober lalu, PayPal secara bertahap mengumumkan memperluas layanannya ke mata uang digital sebagai bagian dari adopsi terhadap pergeseran metode pembayaran untuk meningkatkan inklusi keuangan.
"Ini adalah tonggak penting menuju adopsi mata uang kripto seperti Bitcoin," kata CEO PayPal Dan Schulman saat itu.
Uang kripto, kata Schulman, adalah uang digital yang dapat ditukar tanpa biaya secara online, tanpa keterlibatan bank dan tanpa pengawasan peraturan oleh regulator.
"Jangkauan kami, keahlian pembayaran digital, jaringan, dan kontrol keamanan, dan kepatuhan yang ketat memberi kami kesempatan, tanggung jawab, untuk membantu memfasiltasi pemahaman instrumen pertukaran baru ini," tambah Schulman.
Curv adalah salah satu dari banyak perusahaan, termasuk Anchorage dan BitGo (perusahaan yang sebelumnya sempat dilirik PayPal untuk dibeli), yang membantu bank dan industri keuangan melindungi kepemilikan kripto mereka dari peretas.
Perusahaan ini adalah pelopor dalam menggunakan komputasi multi-pihak atau MPC untuk mengamankan kepemilikan uang kripto. Tidak seperti teknik penyimpanan tradisional, yang biasanya mengandalkan penyebaran kunci dompet digital di berbagai tempat, MPC mengandalkan matematika dan komputasi awan untuk mencegah akses yang tidak sah.
Pendiri Curv Itay Malinger, seorang veteran keamanan web Akamai, telah memuji terobosan baru-baru ini dalam matematika untuk membuat MPC layak untuk penyimpanan kripto, dan mengatakan solusi Curv menawarkan keamanan total dan akses mudah ke aset kripto.[]
Share: