IND | ENG
Kemkes Klaim Data Penerima Vaksin Covid-19 Aman, Tersimpan di Sistem Informasi Satu Data

Seorang dokter (kedua kanan) menjalani vaksinasi Covid-19 di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (14 Januari 2021). | Foto: ANTARA/FB Anggoro

Kemkes Klaim Data Penerima Vaksin Covid-19 Aman, Tersimpan di Sistem Informasi Satu Data
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Senin, 29 Maret 2021 - 20:25 WIB

Cyberthreat.id – Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemkes), dr. Anas Ma’ruf mengatakan, setiap data yang sudah masuk di Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19 dijamin aman.

“Sampai saat ini tidak ada potensi kebocoran data. Kalau sudah masuk satu data, pasti akan aman,” ujar Anas dalam diskusi virtual bertajuk “Memastikan Pelindungan Privasi dalam Tata Kelola Data Kesehatan”, Senin (29 Maret 2021).

Menurut Anas, semua data pribadi terkait vaksinasi yang masuk dalam sistem tidak keluar dari sistem dan hanya akan ditampilkan melalui API (antarmuka pemrograman aplikasi) ketika diakses aplikasi lain. Selain itu, semua data diintegrasikan melalui satu sistem yang sama sehingga menjamin keamanan data pribadi penerima vaksin.

Terkait dengan pengumpulan data vaksinasi yang dilakukan bukan melalui aplikasi PeduliLindungi, tap memakai aplikasi Google Docs, menurut Anas, karena data yang diperlukan oleh Kemkes tidak tersedia oleh kantor Kependudukan dan Catatan Sipil.

Misalnya, Kemkes ingin melakukan vaksinasi terhadap para guru di Indonesia, di Dukcapil data yang disimpan bukan sebagai guru, melainkan PNS. Inilah yang menyebabkan pihaknya mau tidak mau harus melakukan pendataan ulang dengan menggunakan sistem lain yang jauh lebih mudah.

Menurutnya, selama pendataan tersebut dilakukan melalui sumber resmi yang menggunakan domain dan email milik Kemkes, “Dapat dipastikan data pengguna akan aman,” ujar dia.

Justru, kata dia, yang menjadi masalah adalah ketika pendaftaran itu dilakukan melalui jalur tidak resmi, misalnya WhatsApp dan media lainnya.

“Karena terburu-buru mengumpulkan datanya, ada yang melakukan pendataan ini dilakukan by WhatsApp. Inilah yang berpotensi untuk menyebar ke mana-mana,” tutur Anas.

Dalam kesempatan yang sama, Anas juga menyinggung terkait kerja sama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan startup digital. Kerja sama ini dilakukan untuk mempercepat vaksinasi dan mempermudah masyarakat.

Anas juga mengatakan, dalam kerja sama tentu klausul jaminan keamanan data penerima vaksin, salah satu klausul menekankan soal rahasia dan keamanan data penerima vaksin.

Startup ketika menyimpan data individu, harus menjaga datanya, kalau data itu digunakan untuk kepentingan lain, maka kita bisa melakukan tindakan sanksi ya,” ujar Anas.

Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi  Covid -9 merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kominfo yang digunakan untuk persiapan, pelaksanaan vaksinasi, pealporan, monitoring, dan evaluasi dalam penyelenggaraan vaksinasi.  Sistem ini dikembangkan, dioperasikan dan dikelola oleh PT Telkom Tbk atas kewenangan Kemkes dan Kemenkominfo.

“Untuk keamanan sistem ini kami bekerja sama dengan BSSN yang rutin melakukan audit di sistem kami,” tutur Anas.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#vaksincovid-19   #covid-19   #kementeriankominfoRI   #kementeriankesehatan   #perlindungandata   #sisteminformasisatudatavaksinasi

Share:




BACA JUGA
Wakil Kepala BSSN, Suntana: Kebutuhan Melindungi Data Nasional Sangat Penting
Publik Perlu Wawasan Hak Perlindungan Data Pribadi
Menjernihkan Keruhnya Penyalahgunaan Data
Data Pribadi Peserta Dibocorkan di Forum Peretas, BPJS Ketenagakerjaan: Kami Tindaklanjuti Ini Serius
Bjorka Klaim Bobol BPJS Ketenagakerjaan. Bocorkan Sampel Data Pribadi dari Warga Kota Tangerang