
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Seorang pria di distrik Ghaziabad, Uttar Pradesh, India, melaporkan kepada polisi bahwa dirinya telah mendapat ancaman dari kelompok hacker. Pria bernama Rajiv Kumar itu mengaku diminta untuk membayar 10 crore Rupee atau setara Rp20 miliar. Jika tidak dipenuhi, pelaku mengancam akan mengedarkan foto-foto cabulnya dan membunuh Rajiv beserta keluarganya.
Dalam laporannya ke polisi, Rajiv mengatakan pelaku telah meretas akun emailnya. Selain itu, kata sandi email dan nomor ponsel yang terhubung ke akun email untuk verifikasi, juga telah diganti.
Awalnya, kata Rajiv, dia mengabaikan ancaman yang diterimanya. Namun, menurutnya, "hacker" itu mulai menghubunginya via telepon dan mengirim pesan teror ke seluruh anggota keluarganya. Peristiwa yang dialami Rajiv itu terjadi pada Januari 2021 lalu.
Setelah Rajiv melaporkan kasus itu, media India Today memberitakan bahwa "Hacker meminta 10 crore Rupee dari pria Ghaziabad, mengancam membunuh keluarganya, mengedarkan foto cabulnya."
Setelah mengumpulkan semua jenis informasi teknis dari Rajiv, polisi memulai penyelidikan. Saking seriusnya kasus itu, polisi sampai harus menyewa tim ahli teknis.
Seperti dilaporkan theindiaprint.com, pelacakan dimulai dengan melacak dari mana email ancaman yang diterima Rajiv dikirimkan. Ternyata, pelacakan alamat IP menemukan fakta mencengangkan: peretasan email dan ancaman yang diterima Rajiv, berasal dari rumahnya sendiri.
Seperti diketahui, setiap perangkat internet memiliki alamat IP-nya sendiri. Lewat nomor itulah sebuah perangkat yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan jaringan lain.
Temuan alamat IP itulah yang menguak fakta bahwa pelakunya ternyata adalah anak Rajiv sendiri yang masih berusia 11 tahun.
Sang anak yang masih duduk di kelas 5 sekolah dasar akhirnya mengakui bahwa dialah pelakunya. Kepada penyidik, sang anak mengaku mempejari teknis peretasan dari menonton video di Youtube.
Dia mengakui bahwa dialah yang membajak email ayahnya, mengganti nomor telepon yang terhubung dengan akun email sang ayah, juha membuat email baru untuk mengancam dan meminta uang tebusan 10 crore (1 crore = 10 juta Rupee).[]
Share: