
Ilustrasi via Around World Journal
Ilustrasi via Around World Journal
Cyberthreat.id - Produsen busana Swedia H&M telah dihapus oleh aplikasi e-commerce dan layanan utama di China setelah sebuah organisasi Partai Komunis membombardirnya karena menyatakan "keprihatinan mendalam" atas tuduhan kerja paksa di industri kapas Xinjiang, kawasan yang dihuni minoritas muslim Uighur di China.
Pada Kamis pagi (24 Maret 2021), seperti diberitakan TechCrunch, penelusuran untuk "H&M" tidak membuahkan hasil di platform e-commerce termasuk Alibaba's Taobao, JD.com dan Pinduoduo, aplikasi listingan toko Meituan Dianping, aplikasi peta dari Tencent dan Baidu, di antara platform online besar lainnya di China.
Raksasa retail pakaian asal Swedia itu tampaknya telah menarik pernyataannya yang semula dipublikasikan di situsnya tahun lalu. Saat diakses pada Jumat (25 Maret 2021), halaman https://hmgroup.com/content/dam/hmgroup/groupsite/documents/masterlanguage/CSR/Policies/2020/Xinjiang%20Statement.pdf menampilkan pesan,"Sayangnya halaman yang Anda cari tidak ditemukan."
Pada hari Rabu, Liga Pemuda Komunis, divisi pemuda dari partai yang dikenal karena kampanye online yang cerdas, menuduh H&M menyebarkan desas-desus tentang situasi hak asasi di Xinjiang melalui platform microblogging Weibo.
Unggahan media sosial tersebut memicu kemarahan yang meluas di internet Tiongkok dan telah disukai 383.000 kali dalam sehari.
Pemerintah China mengatakan mereka mengoperasikan "pusat pelatihan pendidikan kejuruan" di Xinjiang, provinsi paling barat yang menampung kelompok minoritas etnis Uyghur yang sebagian besar Muslim, sebagai bagian dari upaya kontra-terorisme. Namun, sejumlah negara mengkritik tindakan China itu sebagai kampanye penindasan sistematis. Amerika Serikat menyebut perlakuan Beijing terhadap Uighur sebagai "genosida." []
Share: