
Ilustrasi | Foto: Unsplash
Ilustrasi | Foto: Unsplash
Cyberthreat.id – Untuk meningkatkan privasi dan keamanan ketika menjelajah secara online, pengguna dapat memilih antara fitur “Incognito Mode” atau perangkat jaringan pribadi virtual (VPN). Mana yang lebih baik untuk digunakan?
Kedua alat tersebut dapat membantu pengguna meningkatkan privasi mereka, tetapi dengan kegunaan yang sedikit berbeda. Incognito Mode akan menyembunyikan informasi penjelajahan pengguna—setelah pengguna menutup browser, riwayat dan cache informasi dihapus—sedangkan VPN akan mengenkripsi setiap informasi dari komputer pengguna ke jaringan virtual.
Apa itu Incognito Mode?
Incognito Mode merupakan fitur privasi online yang mencegah riwayat penjelajahan pengguna disimpan. Penggunaannya bertujuan agar browser tidak menyimpan riwayat pencarian pengguna di internet. Bahkan, setiap kali menggunakan mode privat ini, browser tidak akan menyimpan data (cookie, password, data situs dan riwayat penjelajahan) dari situs web yang dikunjungi pengguna.
Incognito Mode akan memberikan pengguna status browser baru tanpa cookie apa pun. Misal, ketika pengguna masuk ke Facebook dengan membuka jendela baru dengan Incognito Mode, Facebook tidak akan melihat pengguna masuk. Bahkan, saat pengguna menjelajah, tidak ada satu pun hal yang diingat oleh browser itu sendiri. Halaman web yang dikunjungi tidak akan muncul dalam riwayat pencarian atau muncul di tab "recently visited".
Incognito Mode atau penjelajahan privat memiliki nama berbeda-beda di setiap platform. Misalnya, pada Microsoft Edge disebut “InPrivate”, Google Chrome disebut “Incognito Mode”, untuk Mozilla Firefox bernama “Private Browsing”, dan Safari bernama “Private”.
Berikut ini, beberapa alasan mengapa harus menggunakan Incognito Mode:
Demikian pula, jika pengguna memiliki seorang teman yang ingin masuk ke akun media sosialnya, dapat melakukannya di jendela Incognito Mode terpisah sehingga tidak perlu logout dari akun sebelumnya.
Namun, fitur ini memiliki kekurangan, yakni alamat IP pengguna masih dapat dilihat oleh penyedia layanan internet (ISP), perusahaan Anda, pemerintah, atau situs web mana pun yang Anda kunjungi masih dapat melacak aktivitas browsing Anda. Bahkan, Incognito Mode juga tidak memberikan perlindungan terhadap serangan phishing, malware, dan virus.
Bagaimana dengan VPN?
VPN ialah perangkat lunak yang mampu memberikan privasi dan anonimitas online dengan membuat jaringan pribadi dari koneksi internet publik.
VPN mampu menutupi alamat protokol internet (IP) pengguna sehingga penjelajahan online hampir tidak dapat dilacak. Yang terpenting, VPN membuat koneksi yang aman dan terenkripsi untuk memberikan privasi yang lebih baik daripada hotspot wi-fi yang diamankan.
Enkripsi dan anonimitas yang disediakan VPN ini diyakini akan membantu melindungi aktivitas online seperti mengirim email, berbelanja online, atau membayar tagihan. VPN juga membantu menjaga anonimitas penjelajahan web pengguna. Pada dasarnya, VPN akan membuat jaringan khusus yang hanya dapat digunakan oleh pengguna.
Dengan VPN, riwayat pencarian pengguna disembunyikan. Itu karena aktivitas web akan dikaitkan dengan alamat IP server VPN, bukan milik pengguna. Penyedia layanan VPN mungkin memiliki server di seluruh dunia, sehingga aktivitas penelusuran bisa tampak berasal dari salah satu lokasi tersebut.
Sayangnya, penggunaan VPN dapat menyebabkan beberapa masalah seperti membuat koneksi internet menjadi jauh lebih lambat, biaya berlangganan VPN kualitas baik cukup mahal, serta kemungkinan kebocoran data jika pengembang VPN yang digunakan tidak menerapkan sistem keamanan yang baik.
Lalu, mana yang lebih aman?
Meskipun VPN dan Incognito Mode mungkin tidak berbagi fungsionalitas apa pun, keduanya bekerja dengan sangat baik jika digunakan bersama-sama.
Banyak celah dalam keamanan VPN dapat diisi menggunakan Incognito Mode, dan sebaliknya. Menggunakannya bersama-sama akan mempersulit pihak ketiga untuk melacak pengguna sekaligus melindungi privasi dari siapa pun.
Misalnya, di jendela penjelajahan pribadi, pengguna tidak akan masuk ke akun Google atau Facebook, dan cookie apa pun yang dikumpulkan saat menjelajah akan dihapus.
Pada saat yang sama, situs web yang disambungkan dengan VPN tidak dapat melihat alamat IP asli pengguna, dan penyedia layanan internet Anda tidak dapat melihat situs web mana yang disambungkan.
Perlu dicatat, baik VPN maupun Incognito Mode tidak dapat menjamin privasi penuh, tapi menggunakannya bersama membuat jauh lebih baik daripada hanya menggunakan satu.[]
Sumber: Indiana University | Metacompliance | Norton | How To Geek | Redaktur: Andi Nugroho
Share: