
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan di Jakarta, Senin (15/4/2019). Cyberthreat.id/Rahmat Herlambang
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan di Jakarta, Senin (15/4/2019). Cyberthreat.id/Rahmat Herlambang
Jakarta,Cyberthreat.id- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menganjurkan, iklan rokok di ranah offilne bisa menjadi acuan untuk ranah digital.
Namun, kesepakatan dan mekanismenya tergantung pada good will (kehendak baik) dari semua pihak. Termasuk, industri yang terkait, pengiklan, dan pemerintah.
“Sebenarnya peraturan di offline (iklan rokok) dan online seharunya sama. Tetapi itu semua tergantung pada mekanisme dan kehendak baik dari semua stakeholder,” kata Semuel A Pangeran, Dirjen APTIKA Kominfo di Jakarta, Selasa, (2 juli 2019).
Menurut Semmy, sapaan Semuel, yang dimaksudkan dengan acuan bagi ranah digital, itu terkait larangan untuk tidak boleh mempropagandakan orang untuk merokok atau menganjurkan orang untuk merokok. Terutama, kepada anak-anak.
“Seperti menunjukkan orang yang sedangh merokok atau menganjurkan orang untuk merokok, itu yang tidak boleh. Itu kan berlaku juga di ranah offline. Jadi, di online juga seharusnya tidak boleh begitu,” ujar Semmy.
Selain itu, lanjut Semmy, terkait waktu penayanagn di televisi, yang membatasi penayangan hanya mulai ditayangkan pada pukul 22.00-03.00, itu juga bisa menjadi acuan untuk ranah online. Tetapi yang menjadi masalah adalah layanan iklan rokok seperti di media streaming.
“Tetapi yang menjadi masalah adalah layanan iklan rokok seperti di media streaming. Apakah diberlakukan seperti TV? Ada batasan waktu iklannya? Nah, itu yang perlu duduk bersama untuk membahas mekanismenya,” ungkap Semmy.
Share: