
Ilustrasi via chinainternetwatch.com
Ilustrasi via chinainternetwatch.com
Cyberthreat.id - Pendiri dan CEO raksasa teknologi China Tencent Holdings berencana menyerukan tata kelola yang lebih ketat dari ekonomi internet pada pertemuan parlemen China di Beijing.
Seperti dilansir dari Reuters yang mengutip siaran radio pemerintah China National Radio (CNR), Pony Ma akan mengajukan proposal di Kongres Rakyat Nasional (NPC), yang dimulai hari ini, Jumat (5 Maret 2021).
Ratusan proposal kemungkinan akan diajukan pada pertemuan tahunan itu, meskipun sebagian besar merupakan saran dari masing-masing delegasi dan tidak dibahas di parlemen.
"Direkomendasikan untuk melaksanakan bimbingan dan pengembangan pemerintah di bidang tertentu seperti pendidikan online, perawatan kesehatan online, dan teknologi keuangan," kata CNR mengutip proposal Ma.
Semua wilayah yang disebutkan itu, Tencent terlibat di dalamnya, meskipun laporan itu tidak menyebutkan bisnis tertentu.
Proposal tersebut muncul di tengah pengawasan lebih ketat terhadap raksasa teknologi China, di mana regulator telah menyusun aturan dan pedoman anti-monopoli dalam beberapa bulan terakhir untuk membatasi pengumpulan data pribadi oleh aplikasi seluler.
Platform pembayaran peer-to-peer, serta penyewaan properti jangka panjang, berbagi sepeda dan platform pembelian kelompok komunitas harus memperhatikan keamanan dana pengguna dan diawasi secara ketat, kata CNR mengutip proposal tersebut.
Regulator China pada hari Rabu mendenda lima platform pembelian kelompok komunitas, termasuk satu perusahaan yang didukung oleh Tencent, atas apa yang dikatakan pengawas sebagai "perilaku penetapan harga yang tidak tepat".
Tencent, operator layanan pengiriman pesan di mana-mana di China, WeChat, mengatakan bahwa Ma, seorang delegasi NPC dari provinsi Guangdong, akan mengajukan proposal dalam kapasitas pribadi dan bukan atas nama perusahaan.
Ribuan delegasi akan berkumpul di Beijing untuk pertemuan parlemen, di mana China akan mengumumkan tujuan untuk tahun 2021 serta rencana pembangunan ekonomi lima tahun ke depan.[]
Share: