
Ilustrasi via Tech Times
Ilustrasi via Tech Times
Cyberthreat.id - Seperti halnya di Indonesia dan sejumlah negara lain, aplikasi media sosial berbasis audio Clubhouse juga sedang tenar-tenarnya di Arab Saudi. Sekelompok pakar rekrutmen tenaga kerja di sana bahkan meluncurkan insiatif berbagi peluang kerja melalui aplikasi itu.
Seperti dilaporkan Arab News hari ini, ada enam pakar yang meluangkan waktu tiga jam sehari untuk berbicara dengan pencari kerja di ruang obrolan Clubhouse. Dalam sekejap, ruang obrolan itu menjadi semacam penghubung bagi pencari kerja dan penyedia lapangan kerja.
Ruang obrolan yang dinamakan "Prakarsa Forum Ketenagakerjaan: itu memang bertujuan membantu menghubungkan orang-orang dengan spesialis perekrutan dan bisnis di seluruh Kerajaan Arab Saudi. Beberapa topik yang dibahas seperti kebutuhan pasar tenaga kerja, teknik wawancara kerja, peluang kerja lepas, dan pekerjaan lainnya yang terkait.
Salah satu pendiri forum, Saleh Al-Sodmi, mengatakan kepada Arab News bahwa mereka adalah sekelompok sukarelawan yang mewakili diri sendiri. Al-Sodmi dan rekan-rekannya semuanya bekerja di sektor perekrutan sumber daya manusia.
"Kami menyatukan cinta dan kasih sayang untuk membantu orang. Kami memberikan bantuan kepada sesama warga, tetapi kami mengganggap ini sebagai tugas, bukan bantuan," katanya.
Selama lima hari pertama, grup tersebut membantu lebih dari 20 orang untuk mendapatkan pekerjaan dan banyak lainnya untuk mendapatkan wawancara kerja, dan Al-Sodmi mengharapkan lebih banyak kisah sukses seiring dengan tumbuhnya jaringan spesialis SDM dan perekrutan aplikasi.
“Ini dimulai dengan dua saudari muda yang sedang mencari pekerjaan dan memulai sebuah ruangan di Clubhouse untuk tujuan itu. Lambat laun banyak orang di bidang rekrutmen yang bergabung, dan kami sepakat untuk menggelar pertemuan seperti itu setiap hari, ”ujarnya.
Antara 700 dan 1.000 pengguna telah menghadiri forum grup dalam beberapa hari terakhir, dan jumlahnya terus meningkat.
Menurut laporan baru dari perusahaan data seluler dan analitik App Annie, aplikasi Clubhouse telah berkembang dari 3,5 juta unduhan global pada Februari 2020 menjadi mencapai 8,1 juta pada 16 Februari tahun ini.
Al-Sodmi menambahkan, inisiatif itu telah memperlihatkan bagaimana orang mencintai yang baik dan memberi. Secara pribadi, kata dia, yang diinginkan sebagai balasannya adalah doa yang jujur.
"Kami selalu dapat membantu. Meskipun kami tidak memiliki pekerjaan yang layak untuk pencari kerja, kami masih dapat menawarkan saran tentang cara meningkatkan peluang mereka atau mengatasi masalah," tambahnya.
Maryam Saleh, seorang pengguna Clubhouse, mengatakan bahwa dirinya sangat terpesona dengan ide itu. Dia juga mengatakan menghargai komitmen moderator untuk memberikan tiga jam waktu mereka atau terkadang lebih untuk membantu orang lain.
“Saya mengetahuinya dari teman saya; Saya berharap ini tumbuh lebih jauh dan membantu kaum muda mendapatkan peluang yang layak mereka dapatkan, terutama mereka, seperti saya, yang lulus di masa-masa sulit di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19),” katanya.
Ruang obrolan di Clubhouse yang memfasilitasi para pencari kerja | Sumber: Arab News
Al-Sodmi mengatakan Clubhouse --yang baru tersedia untuk pengguna iPhone-- telah membantu pengguna menjangkau audiens yang lebih luas dan terhubung dengan orang-orang yang tidak mudah diakses melalui platform media sosial.
“Misalnya, Clubhouse mengizinkan hak istimewa para pemberi pengaruh untuk membantu berbagai kelompok masyarakat untuk benar-benar berbaur dengan mereka dan berbicara satu sama lain."
“Kami telah melihat seniman, ekonom, dan CEO terhubung dan berinteraksi dengan publik dengan mudah dan nyaman,” tambahnya.
Hanan bin Fantokh, spesialis perekrutan sukarelawan lainnya yang bergabung di sana, mengatakan platform itu telah membantu menghemat waktu perekrut dalam menemukan kandidat dan melakukan wawancara awal.
“Ini juga membantu orang menembus penghalang rasa takut mereka dengan memungkinkan mereka memperkenalkan dan memasarkan diri secara publik. Ini juga membantu banyak orang meningkatkan keterampilan dialog dan persuasi mereka.
“Banyak yang mulai mendapatkan wawancara, dan beberapa telah menandatangani kontrak. Namun ketersediaan lapangan kerja lebih sedikit dari jumlah pencari kerja,” tambahnya.
Ada Ancaman di Balik Kemudahan
Ibarat pisau, teknologi internet menyimpan sisi jahat di samping sisi baiknya. Begitu pula dengan aplikasi Clubhouse. Di balik sederet manfaatnya, ada hal yang perlu diwaspadai: soal keamanan data dan privasi pengguna.
Penulis teknologi dan pengelola podcast, Jason Aten, dalam kolomnya di Inc.com baru-baru ini menyorot strategi yang digunakan Clubhouse untuk mempercepat pertumbuhan penggunanya. Seperti diketahui, untuk bisa menggunakan aplikasi ini, seseorang harus mendapat undangan dari pengguna lain. Si pengundang haruslah orang yang punya nomor kontak orang yang hendak diundang di ponselnya. Dan, Clubhouse meminta akses ke daftar kontak di iPhone mereka. Jika akses tak diberikan, undangan tak bisa dikirim.
Selain itu, kata Jason, setidaknya ada lima hal ancaman keamanan di aplikasi Clubhouse, yakni:
1. Clubhouse merekam audio Anda
2.Anda tidak dapat menghapus informasi yang dibagikan orang lain tentang Anda.
3. Anda tidak bisa begitu saja menghapus akun
4. Mereka dapat membagikan informasi pribadi Anda tanpa memberi tahu Anda.
5. Clubhouse melacak Anda.
Berita terkait:
Share: