IND | ENG
Penipuan Giveaway di Twitter yang Diretas Makan Korban Hingga Rp2 Miliar Minggu Ini Saja

Penipuan giveaway mengatasnamakan Tesla di platform blog Medium

Penipuan Giveaway di Twitter yang Diretas Makan Korban Hingga Rp2 Miliar Minggu Ini Saja
Yuswardi A. Suud Diposting : Sabtu, 27 Februari 2021 - 10:25 WIB

Cyberthreat.id - Aksi tipu-tipu menggunakan akun Twitter terverifikasi yang diretas masih berlanjut. Dalam minggu ini, penipu berhasil mendulang setidaknya US$ 145 ribu (setara Rp2 miliar) lewat penipuan yang menjanjikan pengembalian dua kali lipat dalam bentuk uang kripto (cryptocurrency).

Dilansir dari BleepingComputer, hacker menargetkan akun terverifikasi dengan ribuan hingga jutaan pengikut. Mereka kemudian men-tweet penipuan giveaway palsu dari orang atau perusahaan terkenal, seperti Elon Musk, Tesla, Gemini Exchange, dan yang terbaru, Chamath Palihapitiya, dan Social Capital.

Setelah berhasil meretas akun terverifikasi, akun itu kemudian digunakan untuk berbicara satu sama lain. Itu dilakukan untuk memikat orang-orang agar meyakini bahwa giveaway yang dijanjikan adalah benar adanya.

Dalam sebuah tangkapan layar di Twitter, terlihat akun milik Marisa Orth yang seorang aktris, penyanyi, dan pembawa acara TV Brasil, membalas cuitan Lewis Coleman yang menyatakan Elon Musk dan produsen mobil Tesla sedang mengadakan giveaway. Faktanya, kedua akun itu telah dikuasai peretas.

Dalam modus lain, pelaku membuat pengumuman giveaway mengatasnamakan Tesla dan Elon Musk di platform blog Medium. Tautan yang mengarah ke situs itu kemudian disebar di media sosial.

Modus operandinya tetap sama: mereka meminta orang-orang mengirim mata uang kripto seperti Bitcoin, Ehterium dan Dogecoin ke e-wallet mereka, lalu menjajikan pengembalian dua kali lipat. Dan, orang-orang dengan cepat tergiur untuk menyerahkan uangnya. Faktanya, uang yang dikirim itu tak pernah kembali sepersen pun.


Penipuan yang  menjanjian hadiah giveaway yang mengatasnamakan Elon Musk dan Tesla di Medium | Sumber: BleepingComputer
 

MalwareHunterTeam, yang telah memantau penipuan ini, mengatakan kepada BleepingComputer bahwa para penipu terus meretas akun Twitter terverifikasi tanpa tanda-tanda akan berhenti.

Hasil hitung-hitung oleh MalwareHunter ditemukan bahwa penipu alias scammer telah menghasilkan setidaknya US$ 145.000 minggu ini saja. Itu berdasarkan pelacakan ke 12 dompet uangkripto (5 dompet bitcoin, 4 dompet Etherium, dan 3 dompet Dogecoin).

Salah satu dompet menerima kiriman 1.49094148 bitcoin, dengan harga tertinggi saat ini adalah US$ 70.382

Karena banyak situs yang terkait dengan penipuan ini beralih ke URL dan alamat mata uang kripto yang berbeda, para scammer kemungkinan besar menghasilkan lebih banyak minggu ini.

Pada Juli 2020 lalu, hacker berhasil meretas 130 akun Twitter milik pesohor dan perusahaan termasuk milik orang terkaya dunia Jeff Bezos, Bill Gates, Barack Obama, hingga Elon Musk. (Lihat: Heboh Pembajakan Massal Akun Twitter Pesohor, dari Bill Gates, Jeff Bezos, Obama, hingga Apple)

Ada pun milik perusahaan besar yang ikut diretas seperti Apple, bursa pertukaran uang kripto Coinbase dan Binance. (Lihat: Coinbase Hentikan Transaksi dari 1.100 Pengguna Bitcoin Terkait Peretasan Twitter)

Setelah kasus itu terungkap, Twitter mengatakan telah memperbaiki sistem keamanannya. Seorang remaja berusia 17 tahun asal Florida dituntut di pengadilan karena didakwa terlibat dalam peretasan dan penipuan itu. (Lihat: 
Ditangkap! Dalang Pembobol Twitter Bill Gates Dkk Rupanya Remaja Usia 17 Tahun)

Anehnya, meski kasus seperti ini terus terjadi dan sudah terungkap, orang-orang masih saja percaya bahwa giveaway uang kripto yang menjanjikan pengembalian dua kali lipat itu benar adanya.[]
 

#tesla   #scammer   #penipuanonline   #bitcoin   #cryptocurrency   #etherium   #dogecoin

Share:




BACA JUGA
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Malware Docker Terbaru, Mencuri CPU untuk Crypto & Mendorong Lalu Lintas Situs Web Palsu
Geng Penipu Online Bernilai Puluhan Miliar Ditangkap di Spanyol
Penipuan Via WhatsApp, Nama Wamenkominfo Dicatut
Waspada Laman Facebook Palsu Mengatasnamakan PT Pos Indonesia