IND | ENG
Libra, Mata Uang Digital yang Absurd

Ilustrasi Libra

Libra, Mata Uang Digital yang Absurd
Arif Rahman Diposting : Selasa, 02 Juli 2019 - 06:30 WIB

London, Cyberthreat.id - The Guardian di laman editorial yang diterbitkan 1 Juli 2019 menyebut mata uang digital Libra milik Facebook sebagai mata uang yang absurd dan lucu. 

Disebutkan bahwa Facebook tampak berupaya melemahkan kekuatan dan kontrol pemerintah negara-negara di seluruh dunia. Itu akan terjadi jika Facebook berhasil mengembangkan Libra sehingga digunakan oleh seluruh penggunanya.

Kenapa bisa demikian?

Ada beberapa alasan, tapi yang pertama harus diketahui adalah pengguna Facebook di seluruh dunia telah mencapai 2,38 triliun. Data itu bersumber dari Statista yang menyatakan penduduk Facebook terus meningkat hingga kuarter pertama 2019.

Dengan kekuatan sebesar itu, wajar jika Facebook berpikiran membuat negara dan mata uang sendiri lewat Libra. Anda bisa bayangkan bagaimana hegemoni Facebook jika 2,38 miliar penggunanya bertransaksi lintas batas dan hidup 24 jam.

"Bahkan mentransfer uang bisa semudah mengirim pesan di ponsel," tulis editorial tersebut.

Libra beralasan dengan mata uang digital orang bisa membeli kopi dengan scan QR code. Atau orang akan menggunakan ponsel naik kendaraan umum, kereta api dan sebagainya.

Tapi, masalahnya Libra akan sulit diterima jutaan minimarket di dunia, untuk bayar pajak, bayar kontrakan dan banyak kebutuhan hidup lainnya.

Bukan WeChat Pay

Sebenarnya ada contoh kecil dari Facebook dan Libra-nya. Sebut saja WeChat Pay di China. WeChat Pay adalah sebuah sistem pembayaran seluler yang telah memiliki lebih dari 1 miliar pengguna. 

Apa yang bisa membedakan WeChat Pay dengan Libra? Nah, yang harus dipahami adalah China dikenal sebagai negara komunis dimana negara memiliki total control terhadap semua kehidupan rakyatnya.

Dari sini sudah terlihat beda WeChat Pay dengan Libra.

"Di China, semua akan tunduk kepada sensor yang diterapkan negara."

Facebook juga bermasalah dengan keamanan data pribadi dan kebiasaan mereka menyalahgunakannya untuk kepentingan komersil.

Berkali-kali Facebook membantah bahwa mereka tidak pernah memanfaatkan pengetahuan penggunanya untuk efisiensi bisnis periklanannya.

"Hal yang sama juga sudah diucapkan Facebook saat mengakuisisi WhatsApp."

Ambisi Facebook kepada Libra jauh lebih besar dari pembayaran elektronik sederhana seperti WeChat Pay dan PayPal.

Jangan lupakan politik di dalamnya. Politik erat kaitannya dengan uang dan Bank Sentral selama dua abad terakhir. Itu sejarah. Libra harus memikirkan politik.

"Bahwa di dalam perputaran uang itu selalu ada politik, ada kepentingan nasional. Bagaimana dengan Libra?

Apakah Facebook dan Libra-nya akan tunduk kepada peraturan bank? Apakah Facebook akan terrlibat dalam politik? Ini masih jadi pertanyaan besar, tapi apakah Facebook akan melawan hukum di berbagai negara dengan Libra-nya? 

"Biasanya, hukum selalu menang." 

#facebook   #libra   #uang   #digital   #cryptocurrency

Share:




BACA JUGA
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
INA Digital Mudahkan Masyarakat Akses Layanan Publik dalam Satu Aplikasi
Dukung Digitalisasi Aceh, Wamen Nezar Patria Percepat Pemerataan Konektivitas dan Talenta Digital