IND | ENG
WhatsApp Coba Lagi Meyakinkan Anda untuk Menyetujui Kebijakan Privasi Barunya, Sindir Telegram

Banner penjelasan kebijakan privasi baru whatsApp

WhatsApp Coba Lagi Meyakinkan Anda untuk Menyetujui Kebijakan Privasi Barunya, Sindir Telegram
Yuswardi A. Suud Diposting : Jumat, 19 Februari 2021 - 12:26 WIB

Cyberthreaat.id - Setelah memaksa pengguna untuk menyetujui kebijakan privasi terbarunya yang membagikan sebagian data pengguna ke Facebook, WhatsApp ditinggal oleh sebagian pengguna yang menolak kebijakan itu. Sebagian pengguna beralih ke aplikasi lain semacam Telegram dan Signal. Walhasil, WhatsApp menggeser rencana penerapan kebijakan baru itu dari 8 Februari ke 15 Mei 2021. (Lihat: WhatsApp Menyerah, Tunda Sementara Kebijakan Privasi Baru terkait Upaya Cari Duit).

Di antara tenggat waktu itu, WhatsApp terus berupaya meyakinkan penggunanya bahwa aplikasi itu tetap menjamin privasi dan tidak dapat membaca pesan pribadi penggunanya karena dilindungi dengan enkripsi end-to-end. Beberapa waktu lalu, WhatsApp bahkan membuat penjelasannya dalam bentuk Status, yang diselipkan di antara Status orang-orang di daftar kontak pengguna WA. Sayangnya, penjelasan lewat Status itu juga menjadi bahan olokan warganet. (Lihat: Kejutan Status WhatsApp Diolok-olok Warganet)

Entah karena merasa penjelasan itu belum cukup, kini WhatsApp mencoba cara lain. Dalam dua pekan ke depan, WhatsApp akan menampilkan penjelasannya dalam bentuk banner di dalam aplikasi. Penjelasan itu menekankan bahwa enkripsi ujung-ke-ujung WhatsApp akan tetap ada untuk percakapan pribadi dengan teman dan keluarga.

"Hal pertama yang paling penting untuk diketahui adalah WhatsApp tidak dapat membaca pesan pribadi Anda, dan kami tidak dapat mendengarkan panggilan pribadi Anda," kata Kepala WhatsApp, Will Cathcart, dalam sebuah video yang diunggah di Twitter pada hari Kamis, 18 Februari 2021.

Pernyataan Will Catchcart itu bersamaan dengan pengumuman WhatsApp di situ webnya yang berupaya menjelaskan bagaimana pengguna dapat membaca kebijakan baru dan mempelajari bagaimana pesan di WhatsaApp bisnis dan pesan pribadi - yang memiliki standar privasi berbeda - ditangani.

Kebijakan privasi baru terutama menyangkut pesan di WhatsApp Bisnis dan bagian mana dari data Anda yang dapat diakses. Sebagian besar pesan WhatsApp dienkripsi secara end-to-end, artinya pesan tersebut hanya dapat diakses oleh orang yang terlibat dalam pembicaraan. Namun WhatsApp juga memungkinkan pengguna mengirim pesan ke bisnis, dan pesan tersebut tidak diberikan perlindungan yang sama.

Data dalam pesan bisnis dapat digunakan untuk tujuan komersial seperti penargetan iklan di Facebook, dan beberapa di antaranya juga disimpan di server Facebook.Ini juga terkait dengan rencana WhatsApp untuk memungkinkan orang-orang berlanja langsung di WhatsApp Bisnis. Nantinya, saat hendak berbelanja lewat WhatsApp, pengguna akan dihadirkan katalog barangnya, dan pembayaran bisa dilakukan langsung di WhatsApp. Data katalog milik perusahaan pihak ketiga, akan disimpan di server Facebook. WhatsApp menarik sejumlah fee untuk layanan itu. (Baca juga:  Alfons Vaksincom: Metadata yang Dikumpulkan WhatsApp adalah Data Berharga, Bisa Jadi Mesin Uang)

WhatsApp juga menekankan bahwa perusahaan bisnis membayar hak untuk menggunakan WhatsApp supaya bisa menjangkau pelanggan, dan itulah kenapa WhatsApp masih bisa digunakan secara gratis.  

Sebelumnya, penjelasan ini tidak muncul ketika pertama kali WhatsApp mengumumkan kebijakan privasi barunya. Saat itu, kata-kata yang digunakan WhatsApp untuk menyampaikan perubahan kebijakannya, menyiratkan bahwa pengguna tidak punya pilihan selain menyetujui WhatsApp membagikan data mereka dengan Facebook, atau akun mereka akan ditutup.

Dalam penjelasan kali ini, WhatsApp juga menyindir aplikasi lain, yang tampaknya mengarah ke Telegram.

"Selama waktu ini, kami memahami beberapa orang mungkin memeriksa aplikasi lain untuk melihat apa yang mereka tawarkan. Kami telah melihat beberapa pesaing kami mencoba lolos dengan mengklaim bahwa mereka tidak dapat melihat pesan orang - jika sebuah aplikasi tidak menawarkan enkripsi ujung ke ujung secara default, itu berarti mereka dapat membaca pesan Anda," tulis WhatsApp seperti dilansir The Verge.

"Aplikasi lain mengatakan bahwa mereka lebih baik karena mengetahui informasi yang lebih sedikit daripada WhatsApp. Kami yakin orang-orang mencari aplikasi agar dapat diandalkan dan aman, meskipun itu mengharuskan WhatsApp memiliki beberapa data terbatas. Kami berusaha keras untuk mempertimbangkan keputusan yang kami buat dan kami akan terus mengembangkan cara baru untuk memenuhi tanggung jawab ini dengan informasi yang lebih sedikit, tidak lebih," tambah WhatsApp.

WhatsApp secara tidak langsung merujuk pada Telegram, sebuah aplikasi yang, bersama dengan Signal, tampaknya mendapat manfaat dari kebingungan atas apa yang berubah di WhatsApp. Diketahui, Telegram telah dikritik karena tidak mengaktifkan enkripsi ujung-ke-ujung secara default.

Namun begitu, dalam penjelasan terbaru ini, WhatsApp juga tidak menjelaskan pertanyaan penting: mengapa orang-orang harus dipaksa untuk menyetujuinya? Kenapa tidak menyediakan opsi untuk menolak bagi yang tidak setuju datanya dibagikan?

Jika alasannya karena pengguna menggunakan WhatsApp secara gratis --dan karenanya WhatsApp mencari opsi untuk mendapatkan uang dari perusahaan bisnis -- kenapa tidak menyediakan opsi bagi mereka yang ingin membayar biaya bulanan atau tahunan supaya datanya tidak dibagikan kemana-mana?

Sejauh ini, penjelasan terbaru WhatsApp tidak menjelaskan tentang itu. Dalam postingan blog pada hari Kamis, aplikasi perpesanan mengatakan: "Akhirnya, kami akan mulai mengingatkan orang-orang untuk meninjau dan menerima pembaruan ini untuk tetap menggunakan WhatsApp."

Mmm, masih memaksa juga, nih? []

#whatsapp   #facebook   #kebijakanprivasi   #perlindungandatapribadi

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Lindungi Percakapan Sensitif, WhatsApp Luncurkan Fitur Secret Code
Fitur Baru WhatsApp: Protect IP Address in Calls
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Spyware CanesSpy Ditemukan dalam Versi WhatsApp Modifikasi