IND | ENG
 Peneliti Minta Pengguna WhatsApp Berpikir Dua Kali Kalau Ingin Pindah ke Telegram

Ilustrasi via akket.com

Peneliti Minta Pengguna WhatsApp Berpikir Dua Kali Kalau Ingin Pindah ke Telegram
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Senin, 15 Februari 2021 - 20:49 WIB

Cyberthreat.id – CEO Digital Barries sekaligus peneliti keamanan siber, Zak Doffman, minta pengguna Whatsapp untuk berpikir dua kali jika ingin beralih ke aplikasi perpesanan Telegram.

Dikutip dari Forbes, Doffman menilai Telegram belum tentu lebih aman dari Whatsapp. Hal ini dikarenakan arsitektur berbasis cloud Telegram merupakan risiko serius jika dibandingkan dengan enkripsi default end-to-end yang digunakan Whatsapp dan Signal.

“Signal lebih aman daripada WhatsApp, Telegram tidak,” kata Doffman dalam kolomnya di Forbes.

Menurut Doffman, semua pesan grup di Telegram hanya dienkripsi antara perangkat pengguna dan cloud Telegram, history chat pengguna juga disimpan di cloud Telegram dan jika pengguna memindahkan percakapan WhatsApp ke Telegram, percakapan tersebut juga akan disimpan di cloud Telegram.

“Perlu diingat bahwa Telegram memiliki kunci dekripsi untuk semua data pengguna disimpan di cloud-nya, masalah ini tidak berbeda dengan masalah enkripsi pada cadangan cloud Apple dan Google,” tulis Doffman.

Doffman mengatakan Telegram tidak akan membicarakan secara terbuka masalah yang berkaitan dengan arsitektur keamanannya, bila dibandingkan dengan Signal dan WhatsApp. Bahkan jika Telegram mengklaim lebih aman dari Whatsapp, itu adalah sebuah kesalahan yang fatal.

Di dunia perpesanan, tidak ada yang mengalahkan enkripsi ujung ke ujung. Sedangkan Telegram selalu membanggakan “Secret Chat” miliknya, yang baru-baru ditemukan kerentanannya oleh peneliti keamanan, Dhiraj Mishra, yang dalam laporannya menyatakan ada celah keamanan sehingga percakapan di Telegram MacOs tidak pernah benar-benar dihapus. (Lihat:Fitur Obrolan Rahasia Telegram untuk MacBook Gagal Hapus Otomatis Kiriman Video)

Mishra juga menemukan bahwa Telegram menyimpan kode sandi yang dipegang secara lokal di MacOS dalam teks biasa, yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk mengetahui isi pesan pengguna.

Meski kedua kerentanan itu sudah diperbaiki, tetapi Doffman menilai hal tersebut tetaplah menjadi kelemahan bagi Telegram. Ia berharap masalah ini menjadi pertimbangan pengguna Whatsapp sebelum beralih menggunakan Telegram. Doffman menyarankan pengguna untuk lebih memilih Signal ketimbang Telegram.

“Celah keamanan di Secret Chat adalah bukti lain bahwa pindah dari WhatsApp ke Telegram, dengan tidak adanya dukungan default enkripsi end-to-end, adalah ide buruk,” ujarnya.[]

Editor: Yuswardi A. Suud

#telegram   #whatsapp   #secretchat   #signal

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Lindungi Percakapan Sensitif, WhatsApp Luncurkan Fitur Secret Code
Gunakan Bot Telekopye Telegram, Penjahat Siber Membuat Phishing Scams Skala Besar
Fitur Baru Signal; Hanya Berbagi Nama, Tak Perlu Nomor Telepon
Fitur Baru WhatsApp: Protect IP Address in Calls