
Ahmad Sarwari | Foto: VOA
Ahmad Sarwari | Foto: VOA
Washington, Cyberthreat.id - Bocah laki-laki itu baru berusia 12 tahun. Ia bukan anak kelahiran atau pun keturunan Amerika Serikat. Warna kulitnya jelas bukan putih.
Namanya sangat Arab sekali: Ahmad Sarwari. Ia berasal dari Afghanistan, negara yang porak-poranda sejak invasi Amerika Serikat pada 2001 dengan dalih menggulingkan Taliban serta menangkap Osama bin Laden.
Kini, Sarwari hijrah ke AS. Ia menjadi imigran. Mimpinya adalah bisa bekerja di Silicon Valley. Dan, ia memang memiliki bakat dalam dunia teknologi informasi, begitu orang-orang sekitarnya menilainya.
"Ketika pertama kali tiba di Amerika, saya tidak punya teman karena saya tidak dapat berinteraksi dalam bahasa Inggris. Tetapi, setelah belajar bahasa Inggris, dalam waktu beberapa bulan saja saya punya banyak teman,” tutur Sarwari seperti dikutip dari VOA, yang diakses Senin (1 Juli 2019).
Yang membedakan Ahmad Sarwari dengan teman-temannya di kelas tujuh–setingkat SMP kelas 1 di Indonesia–adalah ia merancang video games dan website pada usia sangat belia. Dengan melakukan hal ini, ia dapat membantu keluarganya secara finansial.
“Hingga saat ini saya membuat website atau situs bagi orang-orang lewat email. Mereka mengirim email meminta saya membuat situs untuk bisnis mereka, atau situs pribadi tentang kehidupan mereka,” kata dia.
Ahmad Sarwari berasal dari keluarga imigran Afghanistan yang pindah ke Amerika beberapa tahun lalu. Dalam waktu singkat, ia juga berhasil menarik begitu banyak perhatian dari sekolahnya.
Beruntungnya, Sarwari. Ia bisa diterima sekolah dan dihargai di negeri yang pemerintahnya memusuhi kampung halamannya. Terlebih, Pemerintah AS pada Desember 2018 meluncurkan strategi pendidikan STEM (Sains, Teknologi, Teknik Rekayasa dan Matematika) untuk lima tahun ke depan sebagai cara untuk mendorong siswa mempelajari dan menyukai bidang-bidang itu.
Dengan semakin banyaknya tuntutan pekerjaan di bidang STEM ini, para siswa di seluruh Amerika bertarung untuk mengejar karier di bidang tersebut.
Kamu pasti bisa, Sarwari! (cek video wawancara di sini)
Share: