
Twitter blokir permanen akun Donal Trump
Twitter blokir permanen akun Donal Trump
Cyberthreat.id - Twitter memastikan tak ada jalan bagi mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk kembali ke platformnya setelah diblokir beberapa bulan lalu. Larangan itu bahkan berlalu jika Trump kelak kembali mencalonkan diri dan menang dalam pemilihan presiden berikutnya.
Hal itu ditegaskan oleh Chief Financial Officer Twitter Ned Segal dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Rabu kemarin (10 Februari 2021).
"Cara kerja kebijakan kami, ketika Anda dihapus dari platform, Anda dihapus dari platform. Apakah Anda seorang komentator, Anda seorang CFO, atau Anda mantan atau pejabat publik saat ini," kata Segal, menjawab pertanyaan apakah Trump boleh membuat akun Twitter lagi.
"Ingat, kebijakan kami dirancang untuk memastikan bahwa orang-orang tidak menghasut kekerasan, dan jika ada yang melakukannya, kami harus mencekal mereka dari layanan dan kebijakan kami tidak mengizinkan orang-orang untuk kembali," sambungnya.
Pernyataan ini disampaikan Segal ketika Trump sedang menghadapi sidang pemakzulan di Kongres AS. Jika terbukti tidak bersalah, Trump boleh kembali mencalonkan diri sebagai presiden atau jabatan di kantor federal lainnya.
Seperti diketahui, Twitter memblokir akun Donald Trump @realDonaldTrump yang memiliki 88 juta pengikut pada Januari lalu, setelah pendukungnya menyerbu Gedung Capitol AS. (Lihat: Twitter Akhirnya Tendang Permanen Presiden Donald Trump dari Platformnya).
Setelah akun pribadinya diblokir secara permanen karena berisiko kembali menghasut kekerasan, Trump sempat mengunggah cuitan lewat akun resmi presiden Amerika @POTUS dan akun lainnya. Namun, unggahan itu kembali dihapus oleh Twitter.
Setelah peristiwa di Gedung Capitol AS, Facebook dan Instagram juga memblokirnya sampai waktu yang tidak ditentukan. Sebuah marketplace bahkan melarang penjualan aksesoris Donald Trump di platformnya.[]
Share: