
Perusahaan WestRock terkena serangan siber | Ilustrasi: alabamanewscenter.com
Perusahaan WestRock terkena serangan siber | Ilustrasi: alabamanewscenter.com
Cyberthreat.id – Perusahaan pengemasan yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat, WestRock, mengalami serangan ransomware yang mempengaruhi sistem IT dan teknologi operasional (OT) perusahaan.
Insiden ransomware ini, memengaruhi produksinya, tetapi saat ini operasinya hampir kembali normal. Namun, sebagian pekerjaan harus dilakukan secara manual oleh karyawan sampai seluruh sistem IT dan OT bisa dipulihkan kembali.
"Produksi sistem pabrik Perseroan hingga 4 Februari sekitar 85.000 ton lebih rendah dari rencana,” kaata perusahaan dalam siaran persnya baru-baru ini seperti dilansir dari Security Week, Senin (8 Februari 2021).
WestRock merupakan perusahaan pengemasan terbesar di Amerika Serikat dengan kapasitas produksi tahunan hampir 12 juta ton, sementara pabrik pengemasan konsumennya memiliki kapasitas produksi hampir 4 juta ton.
Saat ini WestRock sedang menyelidiki insiden ransomware sambil berusaha memulihkan sistem IT dan OT yang terkena dampak insiden siber ini. Perusahaan mengatakan, pihaknya juga menghentikan sistem IT dan OT tertentu secara proaktif dan meningkatkan langkah-langkah keamanan siber.
Hingga saat ini, WestRock belum memberikan rincian tentang jenis ransomware yang menyerang sistem perusahaannya. Namun, perusahaan mengatakan menggunakan asuransi siber untuk memulihkan sistemnya.
“Perusahaan memiliki berbagai polis asuransi, termasuk asuransi cyber dan asuransi gangguan bisnis. Mungkin ada jeda waktu antara timbulnya biaya awal dan penerimaan hasil asuransi saat operasi Perusahaan kembali normal.”
Akibat insiden ransomware ini, saham perusahaan turun sekitar 4 persen setelah munculnya berita tentang ransomware ini dan belum sepenuhnya pulih.
Tak hanya WestRock, sebelumnya perusahaan angkutan barang, Forward Air, juga menderita insiden ransomware yang melanda sistem OT dan IT pada Desember 2020 yang mengakibatkan perusahaan tekor hingga US$ 7,5 juta. []
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: