IND | ENG
Dirjen Aptika: Tanda Tangan Digital Harus Terjamin Keamanannya

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan (kedua dari kanan) dalam peluncuran Teken Aja, Rabu lalu. | Foto: Kominfo.go.id

Dirjen Aptika: Tanda Tangan Digital Harus Terjamin Keamanannya
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 07 Februari 2021 - 13:25 WIB

Cyberthreat.id – Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan penyelenggara tanda tangan digital harus dapat memastikan terkait keamanan karena layanan ini menyangkut kepercayaan.

Semuel menjelaskan dalam ruang digital susah memastikan identitas seseorang sehingga harus ada yang memverifikasi. Salah satu caranya adalah pemakaian tanda tangan digital, kata Semuel terkait diluncurkannya platform tanda tangan digital, Téken Aja!, seperti dikutip dari Antaranews.com, diakses Minggu (7 Februari 2021).

Menurut Semuel, Téken Aja! diharapkan bisa menjadi katalis dalam mendigitalkan Indonesia dan mencegah tindak pemalsuan tanda tangan. Juga, membantu membangun ekosistem digital yang sehat dan aman.

Teken Aja, dikembangkan oleh PT Djelas Tandatangan Bersama (DTB), dalam waktu dekat akan diperkenalkan kepada publik dan resmi berinduk ke Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

"Untuk mendapat pengakuan penyelenggara sertifikat elektronik (PSrE) di Kementerian Kominfo tidak mudah karena sebelumnya harus melalui audit keamanan digital yang panjang dan melelahkan," kata CEO PT Djelas Tandatangan Bersama (DTB), Alwin Jabarti Kiemas.

Alwin mengatakan, kelebihan tanda tangan digital adalah mengurangi pemakaian kertas, hemat ruang dan mudah untuk digunakan, serta memiliki teknologi dan pengamanan tingkat tinggi yang dinamakan infrastruktur kunci publik (IKP).

“Kami yakin Téken Aja! akan membantu banyak sekali industri di Indonesia dalam melakukan bisnis dengan lebih baik lagi, serta mencegah tindak kejahatan," ujar Alwin.

Chief Operation Officer PT DTB, Rionald A. Soerjanto, mengklaim Téken Aja! telah memenuhi level tertinggi dalam keamanan digital, yaitu verifikasi level 4 dengan menggunakan biometrik sebagai senjata pamungkasnya.

"Hal ini karena zaman sekarang kejahatan digital semakin beragam polanya, salah satunya adalah pemalsuan tanda tangan dalam transaksi digital. Maka dari itulah Téken Aja! dirancang sedemikian canggih dan amannya untuk menjawab tantangan tersebut,” kata Rionald.

"Lebih dari eKYC (electric know your customer), apakah seseorang itu benar dan asli. Berikutnya, apakah betul yang sedang bertransaksi itu pemegang identitas tersebut, selanjutnya kalau kamu mau menggunakan identitas tersebut, mana bukti kredensialnya? Disinilah tanda tangan digital bermain. Jadi kita melihat bahwa memang tanda tangan digital ini sebagai solusi dalam melakukan transaksi digital," ujar Rionald.

Acara peluncuran dihadiri Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof Zudan Arif dan Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Imansyah dan perwakilan GDP Venture Benny Sudrata, selaku investor PT DTB.

“Kalau kita melihat perkembangan yang pernah terjadi, dulu KTP kita manual, bertemu, KTP dilihat, dicocokkan dengan sidik jari untuk menghindari kejahatan dan memastikan identitas benar. Dengan tanda tangan digital, seluruh ekosistem kependudukan bisa menuju ke arah tanda tangan digital," jelas Dirjen Dukcapil Kemendagri, Prof. Zudan Arif,

Sementara, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Imansyah, mengatakan, saat ini ada 16 klaster fintech di OJK, sehingga kehadiran Téken Aja! ini sangat relevan untuk memberikan kontribusi yang lebih rii.

“ Nantinya, proses verifikasi calon nasabah itu selain "face-to-face" (tatap muka) bisa dengan cara lain yaitu teknologi yang menyediakan verifikasi dan yang mengawasi keuangan digital. Tidak cukup satu saja”, ujar Imansyah.[]

#tekenaja   #tandatangandigital   #ptdjelastandatanganbersama   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Pentingnya Penetration Testing dalam Perlindungan Data Pelanggan