Cyberthreat.id - Tencent Holding Limited selaku perusahaan induk permainan PUBG Mobile mengumumkan telah memblokir 1,2 akun peretas dalam 6 hari karena berlaku curang.

PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG), dengan perkiraan 600 juta pemain di seluruh dunia,  adalah game battle royale yang paling banyak dimainkan di dunia, mengalahkan Fortnite Battle Royale, game seluler NetEase Knives Out, dan lainnya. Dengan popularitasnya itu, tak heran jika game itu menjadi incaran para hacker untuk mencari keuntungan. Peretas terus menemukan cara baru untuk mengeksploitasi bug untuk membuat cheat. Namun, Tencent terus menekan para penipu.

Dalam laporan Anti-Cheating terbaru yang diunggah di akun Twitter resminya seperti dikutip Gizmochina,  sejak 8 Januari hingga 14 Januari 2021, raksasa teknologi itu menyebutkan telah menangguhkan 1.217.342 akun secara permanen karena melakukan hack dan cheat.

Sekitar 48 persen dari peretas ini diblokir karena menggunakan auto-aim hack untuk mengubah model karakter, 22 persen karena menggunakan cheat X-ray vision, 12 persen untuk speed hack, dan 7 persen karena memodifikasi map game.

Berdasarkan status peringkat dalam game, akun-akun yang diblokir itu 38 persen peringkat Bronze, 11 persen Silver, 9 persen Gold, 11 persen Platinum, 12 persen Diaond, 10 persen Crown, 6 persen Ace, dan 3 persen Conqueror.

Minggu lalu, Tencent juga merilis penambalan PUBG Mobile's patch 1.2 yang menampilkan mode baru, senjata, dan banyak lagi. Mode baru ini disebut Runic Power, yang memberi pemain kemampuan tertentu untuk mendapatkan chicken dinner.

Musim ke-17 PUBG Mobile juga kian dekat. Ini disebut Runic Power dan akan dimulai pada 19 Januari. Seperti biasa, Royale Pass baru juga akan hadir dengan season yang akan memiliki skin baru, emote, dan banyak lagi.

Akankah aksi bersih-bersih Tencent ini efektif membuat PUBG Mobile lebih aman?[]