IND | ENG
Interpol Ingatkan Penipuan Berkedok Investasi Lewat Aplikasi Kencan Online, Mengincar Hati untuk Uang

Aplikasi kencan online via engineerbabu.com

Interpol Ingatkan Penipuan Berkedok Investasi Lewat Aplikasi Kencan Online, Mengincar Hati untuk Uang
Yuswardi A. Suud Diposting : Kamis, 21 Januari 2021 - 13:15 WIB

Cyberthreat.id- Organisasi Polisi Kriminal Internasional atau Interpol merilis peringatan terkait penipuan berkedok investasi yang menargetkan penguna aplikasi kencan seluler.

Dalam peringatan yang dirilis pada 19 Januari 2021 itu, Interpol mengatakan peringatan itu telah disebar ke 194 negara anggotanya.

Seperti diberitakan ZDnet, pemberitahuan itu  menjelaskan modus operandi baru pada aplikasi kencan, yang menurut Interpol "memanfaatkan kerentanan orang-orang saat mereka mencari pasangan potensial, dan memikat mereka ke dalam skema penipuan yang canggih."

Cara kerjanya: penipu menghubungi orang-orang lewat aplikasi kencan seperti Tinder, eHarmony, atau Bumble. Setelah komunikasi terjalin intens, dan calon korban terjerat dalam romansa palsu, pelaku menyiapkan jerat berikutnya: meminta "pasangan onlinenya" untuk mengunduh aplikasi investasi palsu. Agar terlihat asli, penipu akan memberikan "tip" di awal sebagai modal. Semua dilakukan di bawah pengawasan si penipu.

Saat korban terpedaya, si penipu akan mendorong korban agar menyerahkan uangnya dengan menjanjikan status keanggotaan premium seperti "Gold member" atau "keanggotaan VIP."

Namun, kenyataannya tak seperti yang dijanjikan.

"Seperti yang sering terjadi pada skema penipuan seperti itu, semuanya dibuat agar terlihat sah," kata Interpol. "Tangkapan layar disediakan, nama domain sangat mirip dengan situs asli, dan agen layanan pelanggan berpura-pura membantu korban memilih produk yang tepat."

Begitu korban telah diperas dan uangnya dikuras, para korban dikunci dari akun 'investasi' mereka dan penipu menghilang, memutuskan semua kontak.

"Mereka dibiarkan bingung, terluka, dan khawatir bahwa mereka tidak akan pernah melihat uang mereka lagi," tambah Interpol.

Modus penipuan dengan melibatkan perasaan ini, umumnya memang lebih berhasil dibanding yang lain. Yang dimangsa adalah hati, untuk mendapatkan rasa percaya. Begitu rasa percaya didapat, seseorang akan lebih mudah dibujuk untuk menyerahkan uangnya. Apalagi jika korbannya adalah seseorang yang kesepian, penipuan dengaan modus asmara biasanya lebih berhasil. Tanpa disadari, kenalan baru yang kadung dianggap sebagai kekasihnya, ternyata adalah seorang penipu ulung.

Saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, ketika orang-orang lebih banyak di rumah, aplikasi-aplikasi kencan mendapatkan lonjakan pengguna. Orang-orang berinteraksi di sana, untuk sekadar mengusir rasa sepi atau mencari teman kencan online.

Menurut penelitian Arkose Labs, empat juta penipuan kencan online terjadi pada 2020. Awal pekan ini, polisi Inggris menyoroti bentuk penipuan lain yang memangsa hati yang kesepian - eksploitasi obrolan video online dan kencan jarak jauh.

Dalam kasus yang didokumentasikan oleh polisi Thames Valley, sesi video antara seorang pria dan seorang wanita yang berubah menjadi intim direkam dan dijadikan senjata untuk memeras dengan ancaman video itu akan dibagikan ke teman dan keluarga si perempuan jika menolak membayar uang tebusan.

Jika Anda termasuk salah satu pengguna aplikasi kencan, tetaplah berhati-hati. Jangan gampang terbujuk rayuan orang yang baru dikenal. Jika tidak, Anda bisa jadi terjerembab dalam kesalahan fatal. Berharap disayang, eh, uang pun ikut melayang.[]

 

 

#kencanonline   #penipuanonline   #keamanandigital

Share:




BACA JUGA
Geng Penipu Online Bernilai Puluhan Miliar Ditangkap di Spanyol
Penipuan Via WhatsApp, Nama Wamenkominfo Dicatut
Waspada Laman Facebook Palsu Mengatasnamakan PT Pos Indonesia
Respon Tokopedia Soal Konsumen Beli iPhone Terima Batu
CyberArk Kenalkan Platform Keamanan Identitas Digital