IND | ENG
Kontroversi WhatsApp, Pakistan Umumkan Kembangkan Aplikasi Pesan Sendiri

Ilustrasi via Mashable

Kontroversi WhatsApp, Pakistan Umumkan Kembangkan Aplikasi Pesan Sendiri
Yuswardi A. Suud Diposting : Rabu, 13 Januari 2021 - 12:04 WIB

Cybertheat.id - Pembaruan kebijakan WhatsApp yang memaksa pengguna menyetujui perusahaan berbagi data dengan perusahaan lain di bawah naungan Facebook, telah menimbulkan kekuatiran soal keamanan data penggunanya di seluruh dunia. Di Pakistan, pemerintah setempat mengumumkan untuk mengembangkan aplikasi perpesanan sendiri.

Dikutip dari Mashable.com,  Menteri Teknologi Informasi Pakistan Amin-ul-Haq mengatakan aplikasi perpesanan yang akan dikembangkan pemerintah Pakistan mencakup semua fitur komunikasi modern termasuk pesan, panggilan suara dan  video.

Aplikasi ini akan dikembangkan oleh Kementerian Teknologi Informasi dan pakar TI. Pengerjaan proyek akan dimulai setelah mendapat persetujuan dari kabinet federal.

Aplikasi akan memastikan perlindungan penuh atas data dan pesan orang-orang, sementara informasi pribadi pengguna tidak akan dibagikan dengan siapa pun juga.

“Kami akan mencoba meluncurkan aplikasi jejaring sosial ini tahun ini, dan aturan penggunaan aplikasi akan dibuat pada waktunya”, kata Amin seraya menambahkan bahwa aplikasi itu akan menjadi revolusi besar di sektor TI Pakistan dan akan meningkatkan peluang kerja .

Menurut kementerian, pengguna nantinya akan dapat mendaftar dengan aplikasi menggunakan nomor ponsel dan nomor CNIC (Kartu Identitas Nasional yang terkomputerisasi) mereka.

Pakar TI Pakistan Fawad Riaz memuji keputusan itu dan mengatakan bahwa Pakistan seharusnya mengembangkan aplikasi perpesanan buatan lokalnya sendiri lebih awal.

“Pakistan seharusnya fokus pada ekonomi lokalnya lebih awal dan mempromosikan aplikasi yang dikembangkan secara lokal,” katanya kepada arynews.tv seraya mencontohkan aplikasi WeChat buatan China.

Menurut kementerian IT, pada tahap pertama, aplikasi akan diluncurkan di kota-kota besar setelah dikembangkan secara eksperimental.

Seperti diketahui, kebijakan baru WhatsApp yang memaksa pengguna menyetujui perusahaan berbagi data pengguna dengan perusahaan lain di bawah Facebook, telah menuai protes di seantero bumi. Meskipun kemudian WhatsApp mencoba mengklarifikasi kebijakan barunya dengan mengatakan bahwa data pribadi pengguna tetap dilindungi, namun orang-orang tetap mempertanyakan mengapa perusahaan harus memaksa pengguna menyetujui datanya dibagikan tanpa menyediakan opsi lain, bahkan menyarankan menghapus aplikasi jika tidak setuju dengan kebijakan baru itu.

Pengguna yang marah kemudian beralih ke aplikasi lain yang dinilai lebih peduli pada perlindungan data pengguna. Aplikasi perpesanan Signal dan Telegram mengalami lonjakan unduhan di banyak negara.[]

#whatsapp   #facebook   #kebijakanprivasi   #perlindungandatapribadi   #pakistan   #telegram   #signal

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Lindungi Percakapan Sensitif, WhatsApp Luncurkan Fitur Secret Code
Gunakan Bot Telekopye Telegram, Penjahat Siber Membuat Phishing Scams Skala Besar
Fitur Baru Signal; Hanya Berbagi Nama, Tak Perlu Nomor Telepon
Fitur Baru WhatsApp: Protect IP Address in Calls