IND | ENG
Usai Huawei Dilarang, British Telecom Pilih Nokia untuk Pasokan Jaringan 5G

British Telecom | Foto: theoriesofmanagement.com

Usai Huawei Dilarang, British Telecom Pilih Nokia untuk Pasokan Jaringan 5G
Andi Nugroho Diposting : Kamis, 01 Oktober 2020 - 11:36 WIB

Cyberthreat.id – British Telecom, operator seluler terbesar Inggris, akhirnya memilih Nokia sebagai pemasok untuk peralatan jaringan 5G-nya.

Kesepakatan dengan perusahaan telekomunikasi Finlandia itu diumumkan pada Selasa (29 September 2020) seperti dikutip dari Reuters.

Namun, keduanya belum menjelaskan besaran kontrak kerja tersebut.

Nokia telah memenangkan 63 persen dari kontrak BT, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Nokia saat ini memberdayakan jaringan BT di London Raya, Midlands, dan lokasi pedesaan, tetapi kontrak baru akan menambah beberapa kota besar di Inggris Raya.

CEO Grup BT Philip Jansen mengatakan perjanjian tersebut akan memungkinkannya melanjutkan peluncuran jaringan tetap dan seluler.

Sesuai kebijakan baru, operator Inggris tidak akan dapat membeli komponen 5G dari Huawei mulai akhir tahun ini dan harus menghapus semua peralatan Huawei yang ada dari jaringan 5G pada 2027. Kondisi ini peluang besar untuk Nokia dan Ericsson dari Swedia.

Nokia memiliki 21 persen pangsa pasar jaringan akses radio (RAN) global pada 2019, dibandingkan 29 persen untuk Ericsson, dan 31 persen dari Huawei, menurut data Moody's.

Meski telah memenangkan kontrak dari operator di berbagai negara di dunia, Nokia mengalami kemunduran awal bulan ini ketika kalah dari Samsung Electronics untuk memasok peralatan 5G baru ke Verizon.[]

#huawei   #inggris   #britishtelecom   #nokia   #ericsson   #jaringan5g

Share:




BACA JUGA
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities
Huawei Pamerkan Produk Unggulan di MWC Barcelona
Huawei Cloud Pasok Energi Positif Bagi Proses Bisnis
Huawei Gelar Media Camp 2023, Perkuat Kolaborasi Sukseskan Transformasi Digital Indonesia