IND | ENG
Sering Dikirimi SMS atau Pop-up Iklan, Berikut Cara Menghentikannya Versi Telkomsel

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Sering Dikirimi SMS atau Pop-up Iklan, Berikut Cara Menghentikannya Versi Telkomsel
Tenri Gobel Diposting : Minggu, 13 September 2020 - 14:27 WIB

Cyberthreat.id – Anda sering menerima SMS iklan di ponsel? Pesan-pesan itu muncul karena kerja sama operator seluler dengan pihak ketiga. Sebagian pengguna ada yang cuek atau tak peduli, tapi ada pula yang terganggu.

Salah satu yang terganggu itu adalah anggota Ombudsman RI Alvin Lie. Gara-gara SMS iklan yang sering diterimanya, ia pun menggugat perusahaan telekomunikasi, Indosat Ooredoo.

Sebetulnya, SMS iklan tidak hanya dialami oleh Alvin Lie yang menggunakan kartu seluler Indosat Ooredoo. Namun, pengguna lain dengan operator lain pun memiliki pengalaman serupa.

Cyberthreat.id pun mengontak Telkomsel. Pilihan ini karena dalam pengamatan di lapangan, pelanggan Telkomsel juga menerima SMS iklan serupa halnya yang dialami Alvin Lie. Telkomsel adalah operator seluler dengan pelanggan terbesar di Indonesia.

Juru bicara Telkomsel belum mau menanggapi secara resmi permintaan Cyberthreat.id soal SMS iklan itu.

Cyberthreat.id  pun menghubungi petugas layanan pelanggan (CS) Telkomsel untuk menanyakan hal itu pada Jumat (10 September 2020).

Nomor yang dikontak adalah call center Telkomsel yakni 08071811811. Saat itu, telepon diangkat oleh petugas bernama Rantoni.

Rantoni menjelaskan beberapa hal terkait SMS iklan dalam percakapan yang berlangsung selama kurang lebih 17 menit.

Menurut dia, SMS iklan ke nomor pelanggan itu dikirim secara serentak oleh Telkomsel dari layanan yang meminta bekerja sama dengan Telkomsel.

Pendek kata, Telkomsel membuka kerja sama bagi siapa saja bagi yang ingin beriklan atau menargetkan iklan kepada ke pelanggan selulernya.

Menurut Rantoni, jika tidak setuju atau tidak tertarik dengan isi penawaran itu, pelanggan bisa mengabaikan saja.

“Kalau tidak ingin menyetujui mohon diabaikan saja karena jika diberhentikan keseluruhan, dipastikan ibu (reporter Cyberthreat.id) tidak bisa mendapatkan lagi promo-promo penawaran menarik dari Telkomsel,” kata Rantoni.

Sementara, jika pengguna keberatan mendapatkan SMS iklan, kata Rantoni, pelanggan bisa menghubungi layanan CS untuk meminta diberhentikan.

Jika pelanggan memilih berhenti dari layanan itu, menurut Rantoni, SMS iklan akan berhenti selamanya dan tidak akan bisa dikembalikan lagi seperti awal saat ada SMS iklan masuk.

“Karena layanan tersebut layanan resmi, untuk lakukan pengiriman secara serentak sesuai dengan kebutuhan customer tersebut. Kalau, misalnya, ingin berhenti bisa kami berhentikan, kami laporkan. Tetapi untuk kembali lagi diaktifkan lagi sudah tidak bisa," ujar Rantoni.

Untuk menonaktifkannya, Rantoni mengatakan, saat ini belum bisa dilakukan secara manual oleh pelanggan, tapi harus menghubungi CS ke nomor 08071811811 atau langsung 188 melalui nomor Telkomsel.

Ia mengklaim bahwa proses penghentian tersebut maksimal berlangsung selama 70 jam, tapi tidak menutup kemungkinan bisa lebih cepat dari itu.

Dengan setuju menonaktifkan SMS iklan, kata Rantoni, segala SMS penawaran dan pop-up penawaran juga ikut berhenti baik dari pihak yang bekerja sama dengan Telkomsel, seperti SMS iklan dari Starbucks, Dunkin Donut, dll maupun dari Telkomsel sendiri (melalui nomor 3636 (untuk internet), 1212 (NSP), 98888 (layanan konten seputar iklan dan jenis-jenis lainnya).

Pelanggan, kata dia, tidak bisa meminta menonaktifkan secara setengah-setengah atau cuma layanan pop-up, misalnya. Karena layanan iklan itu sepaket. Artinya, jika ingin berhenti mendapatkannya itu harus secara keseluruhan, kata Rantoni.

Iklan Pop-up

Selain melalui SMS, operator seluler biasa mengirimkan iklan secara pop-up di ponsel. Pop-up iklan ini berupa sembulan tiba-tiba yang muncul di layar ponsel pelanggan yang isinya menawarkan sebuah produk.

Pop-up ini bisa mengecoh pengguna karena sifatnya yang tiba-tiba muncul dan sangat rentan diklik oleh pengguna—padahal belum tentu pengguna menyetujuinya. Jika telah diklik setuju, artinya pengguna akan terpotong saldo pulsanya sesuai layanan yang diklik tadi.

Rantoni mengatakan, SMS atau pop-up iklan yang masuk ke nomor pelanggan Telkomsel tidak akan memotong pulsa pelanggan.

“Kalau disetujui, baru dikenai biaya,” ujarnya.

“Selama tidak menerima dari layanan iklan itu, mohon diabaikan saja itu tidak akan berlangganan atau terbeli atau tidak akan ikut pada iklan tersebut.”.

Jika terlanjur menyetujui SMS atau pop-up iklan, menurut Rantoni, untuk mengetahui layanan apa saja yang terlanjur disetujui itu, pengguna bisa melihat secara manual, misalnya dengan memencet nomor *363* atau bisa melalui CS untuk lebih lengkapnya.[]

Berikut ini cuplikan pembicaraan Cyberthreat.id dengan CS Rantoni:

Cyberthreat.id: Selama kita tidak tekan OK SMS itu, enggak akan potong pulsa, ya?

CS Rantoni: Benar sekali. Selama ibu tidak menerima dari layanan iklan itu. Mohon diabaikan saja, itu tidak akan berlangganan atau terbeli atau tidak akan ikut pada iklan tersebut.

Cyberthreat.id: Kalau mau berhenti, berapa lama prosesnya?

CS Rantoni: Proses maksimal 72 jam itu hanya maksimal, tidak menutup kemungkinan bisa lebih cepat

Cyberthreat.id: Setelah berhenti, enggak bisa balik lagi ya?

CS Rantoni: Saran saya sih, ibu rugi berhenti mendapatkan iklan itu. Siapa tahu ibu mendapatkan informasi iklan dari promo kartu ibu. Ibu tidak bisa dapatkan lagi karena promo itu kan sifatnya tidak permanen kadang muncul kadang juga menunggu, tidak diketahui kapan masuk promo itu.

Cyberthreat.id: Tapi kan kami tidak tahu ya ditargetkan oleh brand mana saja ya...

CS Rantoni: Diketahui dari jenis orang yang melakukan kerja sama dengan Telkomsel untuk broadcast iklannya.

Cyberthreat.id: Iya maksudnya, biar saya tahu nomor saya ini terdaftar di mana saja, misalnya nomor ini terdaftar di kerja sama Dunkin Donuts dengan Telkomsel. Saya tidak bisa tahu, kan?

CS Rantoni: Belum bisa diketahui.

Cyberthreat.id: Ngirimnya acak ya, Pak?

CS Rantoni: Betul sekali pengirimannya secara keseluruhan sesuai dengan keinginan dari customer yang melakukan pengiklanan, pengajuan iklan di Telkomsel tersebut.

Cyberthreat.id: Tapi dari awal saya pakai Telkomsel enggak pernah sih dikasih tahu bakal ada SMS penawaran yang masuk.

CS Rantoni: Mohon maaf itu kan salah satu layanan iklan saja, ibu.

Cyberthreat.id: Berarti mau enggak mau, ya harus bakal dapat SMS penawaran, ya?

CS Rantoni: Pasti ada iklan bu, seperti setiap produk itu pasti ada iklannya untuk bisa menaikkan atau memperkenalkan nama suatu produk. Secara umum saja, ada iklan atau promo ibu. Di mana pun suatu produk itu pasti ada iklan yang bisa mengiklankan untuk bisa mengetahui suatu produk yang kami miliki.

Cyberthreat.id: Saya pakai aplikasi, seperti belanja online, saya bisa berhenti dari informasi penawaran mereka. Berarti kalau kita pakai nomor Telkomsel, Telkomsel mengirimkan itu (SMS Iklan) bisa tanpa minta persetujuan kami dulu, ya?

CS Rantoni: Sebelumnya mohon maaf dulu ya, karena layanan tersebut layanan resmi untuk lakukan pengiriman secara serentak sesuai dengan kebutuhan customer tersebut. Kalau misalnya ibu ingin berhenti itu bisa kami berhentikan, kami laporkan, tetapi untuk kembali lagi diaktifkan lagi sudah tidak bisa.

Cyberthreat.id: Berarti kalau mau berhenti, telpon ke nomor ini?

CS Rantoni: Bisa ke 08071811811 atau bisa juga menggunakan nomor Telkomsel ibu langsung ke 188

Cyberthreat.id: Apakah itu bebas pulsa jika mengontak ke 188?

CS Rantoni: Dikenai tarif Rp 300 per panggilan.

Redaktur: Andi Nugroho

#telkomsel   #smsiklan   #alvinlie   #idosatooredoo   #perlindungankonsumen

Share:




BACA JUGA
Amazon Bayar Rp 460 Milyar Karena Pelanggaran Privasi Pengguna
Telkom Satukan Bisnis IndiHome dan Telkomsel
Gaet Pelanggan 4G, Telkomsel Perluas Pascabayar Halo+
XL Axiata Perkuat Jaringan 4G di Pesisir Barat Aceh
Akhir 2022, Telkomsel Selesaikan Migrasi Jaringan 3G ke 4G/LTE