Director Human Capital Management Telkomsel Irfan A Tachrir dan Vice President Corporate Communications Denny Abidin di Jakarta, Kamis (20 Juni 2019). | Foto: Rahmat Herlambang/Cyberthreat.id
Director Human Capital Management Telkomsel Irfan A Tachrir dan Vice President Corporate Communications Denny Abidin di Jakarta, Kamis (20 Juni 2019). | Foto: Rahmat Herlambang/Cyberthreat.id
Jakarta, Cyberthreat.id – Pada 2020 Indonesia diprediksi menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sayangnya, potensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia dinilai masih kurang. Oleh karenanya, literasi digital mendesak digalakkan di masyarakat.
Telkomsel, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, menyatakan perlu ada pendidikan digital. “Melalui kegiatan literasi digital, kita bisa memanfaatkan potensi yang ada,” kata Direktur Human Capital Management Telkomsel Irfan A Tahir di Jakarta, Kamis (20 Juni 2019).
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin mengutarakan, sebagai perusahaan yang bertransformasi menjadi perusahaan telekomuniksi digital (digital telco company), Telkomsel berkomitmen untuk mengakselerasikan ekosistem digital di Indonesia melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) pendidikan.
Program CSR pada pilar pendidikan ini, antara lain IndonesiaNEXT, T-Perpus (Perpustakaan Digital Telkomsel), dan masyarakat digital. Tujuan dari program masyarakat digital adalah mendorong penggunaan teknologi secara positif yang berdampak pengembangan karakter dan kualitas SDM. Dengan begitu, masyarakat dapat memanfaatkan internet untuk kegiatan produktif yang mendukung gaya hidup digital.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, SDM menjadi basis perekonomian dalam revolusi industri 4.0. Salah satu yang dilakukan Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan SDM adalah program coworking space atau ruangan kerja bersama. Daerah yang sudah mulai menerapkan program itu adalah Bandung, Batam, Bali, Makassar, dan Palu.
“Coworking space ini akan didorong dengan Palapa Ring dan digitalisasi infrastruktur, yang ditargetkan bisa selesai sampai ke Papua. Kalau ini bisa berjalan, saya optimistis talenta-talenta di daerah bisa tumbuh, terutama yang dekat universitas,” ujar Airlangga seperti dikutip Antaranews.com, Jumat (17 Mei 2019).
Selain itu, kata Airlangga, pemerintah juga mendorong talenta digital melalui Apple Academy. Ini kerja sama dengan Universitas Binus di BSD City, Serpong, Banten. Program kedua akan diadakan di Surabaya, Jawa Timur bekerja sama dengan Universitas Ciputra, ketiga di Nongsa, Batam.
“Program di Apple Academy ditargetkan menghasilkan 200 lulusan dalam setahun. Dalam setahun, program pendidikan mereka bisa menjual produk di App Store (toko aplikasi di perangkat Apple) sehingga langsung masuk ke global market,” ujar dia.
UMKM
Menurut Irfan, selain mendorong literasi digital, Telkomsel juga akan gencar melakukan training kepada Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) baik itu pada level yang sudah memahami teknologi maupun yang belum, terutama, kalangan ibu rumah tangga.
“Kami memberikan pemahaman apa itu internet, lalu bagaimana memaksimalkan teknologi, dengan melihat potensi-potensi yang ada di daerah tersebut. Bagaimana menjualnya, sampai dengan sistem payment-nya. Kami mulai dari situ dulu,” ujar Irfan.
Ia mencontohkan, salah satu wilayah terpencil yang dimasuki Telkomsel adalah di Kaimana, Papua. Saat ini, masyarakat di Kaimana bisa membuat jus dan makanan ringan, lalu mulai paham untuk memasarkan melalui internet.
“Pelan-pelan mereka mulai paham tentang teknologi, tentang internet, lalu sudah mulai memasarkan. Ini yang dimaksudkan dengan program literasi digital kita,” ujar Irfan.
Share: