IND | ENG
Kita dan Malware: Sekretaris BSSN Ajak Manfaatkan Database Honeynet Project

Sekretaris Umum BSSN Syahrul Mubarak

Kita dan Malware: Sekretaris BSSN Ajak Manfaatkan Database Honeynet Project
Tenri Gobel Diposting : Kamis, 03 September 2020 - 12:42 WIB

Cyberthreat.id - Sekretaris Utama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),  Syahrul Mubarak mengatakan bahwa salah satu ancaman siber yaitu cepatnya perkembangan malicious software (malware) atau perangkat lunak berbahaya sehingga kian sulit terdeteksi oleh piranti anti-malware.

“Berbagai literatur, laporan penelitian, serta tren sharing platform menunjukkan bahwa malware merupakan salah satu ancaman siber yang kini berevolusi sangat cepat yang bahkan menyebabkan perangkat anti-malware tertinggal jauh sehingga tidak mampu mendeteksi adanya malware dalam suatu sistem komputer,” ujar Syahrul dalam acara webinar SIBERMINBaper bertajuk “Kita dan Malware” yang digelar BSSN dan didukung oleh platform konferensi video Jumpa.id dan Cyberthreat.id, Kamis (3 September 2020).

Untuk mengantisipasinya, BSSN selaku institusi pelaksana keamanan siber di Indonesia telah membuat program Honeynet Project sejak 2018. Program ini berupaya memetakan serangan siber, termasuk darimana asal serangan, jenis, metode serangan, identitas, hingga pelaku serangan.

Honeynet Project ini, kata dia, tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk dasar pembuatan kebijakan keamanan siber nasional di BSSN saja, melainkan bisa diimplementasikan oleh institusi atau lembaga lain.

“Produk Honeynet Project tersebut bisa juga dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan keamanan siber seperti misalnya institusi pemerintah, akademisi, peneliti, sektor bisnis, untuk keperluan menyusun keamanan siber di sektornya masing-masing,” kata Syahrul.

Menurut Syahrul, data-data yang didapatkan dari mendeteksi ancaman siber melalui Honeynet Project ini harus dianggap sebagai aset penting untuk kepentingan mengamankan diri sendiri tanpa bergantung sama pihak luar.

“Data malware dan karakteristiknya tersebut adalah salah satu aset berharga yang perlu dikelola dengan baik. Untuk keperluan kemandirian bangsa Indonesia dalam mengembangkan kemampuan menjaga keamanan ranah siber dengan mengedepankan kedaulatan tanpa bergantung pada pihak asing,” ujarnya.

Syahrul pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap ancaman siber yang terus berkembang.

“Ancaman kedaulatan akan terus berubah mengikuti perubahan zaman, kita harus tetap waspada. kekuatan bangsa indonesia  terbangun dari gabungan kekuatan setiap individu warga negaranya, mari rapatkan barisan, samakan langkah, berkolaborasi dengan BSSN dalam memperkuat keamanan dan ketahanan siber Indonesia. “ kata dia. []

Editor: Yuswardi A. Suud

Berita terkait:

#malware   #honeynet   #bssn

Share:




BACA JUGA
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
Malware Manfaatkan Plugin WordPress Popup Builder untuk Menginfeksi 3.900+ Situs
CHAVECLOAK, Trojan Perbankan Terbaru
BSSN dan Bank Riau Kepri Syariah Teken Kerja Sama Perlindungan ITE