IND | ENG
Serangan Phishing Salah Satu Taktik Awal Penjahat SIM Swap

Pakar Forensik Digital Ruby Alamsyah | Foto: Cyberthreat.id/Faisal Hafis

Serangan Phishing Salah Satu Taktik Awal Penjahat SIM Swap
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Selasa, 25 Agustus 2020 - 10:34 WIB

Cyberthreat.id – Pakar forensik digital, Ruby Alamsyah, mengatakan, kebanyakan penjahat pembajakan kartu seluler (SIM swap) beroperasi secara acak. Pola yang mereka lakukan jarang yang secara khusus menargetkan individu tertentu.

"Mereka memilih korbannya secara acak," ujar Ruby dalam sedaring bertajuk “Mengenal dan Mencegah Tindak Kejahatan SIM Swap” yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta, Senin (24 Agustus 2020).

Dalam pengamatan Ruby dari pola kejahatan tersebuti, sebelum beraksi salah satu taktik yang biasa dilakukan penjahat yaitu membuat jebakan via phishing email atau SMS phishing (Smishing). Penjahat berharap mendapatkan data-data calon korbannya seperti nama, alamat, NIK, nomor telepon, dan lain-lain.

Setelah mendapatkan data-data tersebut, pelaku akan membuat identitas palsu, misal KTP, dan datang ke gerai operator seluler untuk mengganti kartu.

Namun, kata dia, kejahatan SIM swap juga bukan semata untuk mencuri data pribadi. Dalam beberapa kasus, pelaku membobol rekening perbankan korban bermodalkan kartu seluler yang sudah diambil alih.

Menurut Ruby, saat datang ke gerai operator seluler, pelaku biasa memanfaatkan celah agar bisa lolos verifikasi. Miisal, datang menjelang gerai tutup dan mencari petugas yang kelihatannya sudah lelah agar sang petugas menjadi lalai.

Untuk menghindari kejahatan SIM swap, Ruby juga  anggota International High Technology Crime Investigation Association menyarankan kepada regulator dan operator telekomunikasi untuk memiliki akses secara aktual (real time) terhadap data keaslian NIK dan wajah pemilik NIK.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari SIM Swap yang disarankan Ruby, antara lain:

  • Jangan sembarangan mengklik tautan yang dikirim via email/chat atau aplikasi lainnya
  • Jangan pernah memberikan informasi terkait data pribadi dan data pribadi perbankan kepada siapa pun.
  • Siapkan catatan nomor call center operator seluler yang digunakan, baik nomor yang bisa dihubungi via ponsel dan nomor yang bisa dihubungi secara umum
  • Gunakan aplikasi mobile banking dengan keamanan yang optimal, disarankan selain username dan password yang kuat, gunakan fitur autentikasi dua faktor (2FA) dengan menggunakan token atau kode OTP melalui SMS.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#simswap   #operatorseluler   #ATSI   #kejahatansiber   #ancamansiber   #serangansiber   #rubyalamsyah

Share:




BACA JUGA
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Penjahat Siber Persenjatai Alat SSH-Snake Sumber Terbuka untuk Serangan Jaringan
Serangan siber di Rumah Sakit Ganggu Pencatatan Rekam Medis dan Layanan UGD
Operasi Global HAECHI-IV: 3.500 Penjahat Siber Ditangkap, dan Rp4,6 Triliun Disita
7 Kegunaan AI Generatif untuk Meningkatkan Keamanan Siber