IND | ENG
Europol Bongkar Jaringan Kriminal Trading dan Investasi

Ilustrasi: salah satu penggerebekan yang dilakukan Europol

Europol Bongkar Jaringan Kriminal Trading dan Investasi
Arif Rahman Diposting : Rabu, 08 April 2020 - 13:42 WIB

Cyberthreat.id - Europol membongkar sebuah jaringan kriminal raksasa yang terlibat dalam penipuan, pencucian uang, dan serangan rekayasa sosial (social engineering) melalui sebuah skema penyelidikan internasional. Europol, yang merupakan Badan Kepolisian Eropa, berkolaborasi dengan Eurojust melakukan penyelidikan melibatkan penegakan hukum dan otoritas peradilan dari Austria, Bulgaria, Jerman dan Serbia.

Dalam penggerebekan yang dilakukan 2 April lalu, Europol menggelar operasi di Beograd dan Sofia. Penangkapan berlangsung saat Eropa melakukan Lockdown melawan penyebaran pandemi CoronaVirus. Otoritas penegak hukum dari Bulgaria dan Serbia melakukan 11 pencarian rumah dan berhasil menangkap 9 orang (5 di Serbia dan 4 di Bulgaria).

Dua pemimpin jaringan kriminal ditangkap di Sofia. Penyitaan termasuk lima properti di Serbia serta uang sebesar € 2,5 juta (Rp 44 miliar) dari rekening bank di Jerman, peralatan elektronik, dan sejumlah bukti-bukti lainnya. Selain itu, sekitar 30 rekening bank berada di bawah pengawasan ketat.

Korban di Austria dan Jerman lebih dari 1000

Tersangka penipu yang diyakini bagian dari anggota jaringan kriminal raksasa menawarkan investasi palsu dalam produk perdagangan. Dengan menggunakan aplikasi, jaringan ini beroperasi menggunakan modus seperti opsi biner dan contract for differences (CFD) pada platform perdagangan online.

Opsi biner juga dikenal sebagai opsi digital, merupakan sejenis opsi di mana pedagang mengambil posisi ya atau tidak pada harga saham atau aset lainnya, seperti ETF atau mata uang, dan hasil yang didapatkan adalah semua atau tidak sama sekali.

Berdasarkan karakteristik ini, opsi biner lebih mudah dipahami dan diperdagangkan daripada opsi tradisional.

Korban dari seluruh dunia menerima umpan dimulai dengan investasi sekitar € 250 (Rp 4,4 juta). Padahal produk yang ditawarkan tidak pernah ada. Jaringan ini memiliki semacam pusat call center di Bulgaria dan Serbia kemudian memanipulasi para korban untuk melakukan investasi yang jauh lebih tinggi dalam produk perdagangan palsu termasuk CFD dan forex (pasar pertukaran mata uang).

Kantor Polisi Kriminal Austria (Bundeskriminalamt) memperkirakan total kerugian dari kegiatan kriminal di seluruh dunia mencapai € 80 juta (Rp 1,4 triliun). Di Austria saja, diperkirakan terdapat 850 korban dengan kerugian sekitar € 2,2 juta (Rp 38,8 miliar). Di Jerman, ratusan korban diperkirakan menderita kerugian sekitar € 10 juta (Rp 176,6 miliar)

Data komputer di pusat kejahatan siber Europol, Den Haag, Belanda.

Europol mendukung penuh operasi pembongkaran yang diluncurkan satu tahun lalu dengan memfasilitasi pertukaran informasi dan memberikan dukungan analitis. Europol juga melakukan pengecekan silang informasi (cross-checked) operasional secara real-time dengan data yang dimiliki Europol untuk memberikan petunjuk kepada para penyelidik di lapangan.

Tim Investigasi Gabungan antara Austria dan Jerman dibentuk oleh Eurojust untuk mengoordinasikan masalah peradilan. Sejak 2017, Europol memperingatkan Eropa dan dunia bahwa teknologi adalah akar dari seluruh kejahatan serius yang ada saat ini.

#Europol   #opsibiner   #cfd   #trading   #aplikasi   #fraud   #investasi   #callcenter   #forex   #keamananinformasi

Share:




BACA JUGA
Investasi Berbahaya, Penipu App Store
Mengenal Tiga Jenis Doppelganger Pemangsa Reputasi Perusahaan
Gunakan Teknik Pembuatan Versi Sneaky, Aplikasi Berbahaya Terobos Pemindai Google Play Store
Awas! Dua Aplikasi Spayware di Google Play Mengirim Data ke China
Malware SpinOK Ditemukan Pada Aplikasi Android Dengan 30 Juta Pemasangan