IND | ENG
Survei Covid-19, Facebook Janji Tak Bagi Informasi Pribadi

Facebook | Foto: Cyberthreat.id/Andi Nugroho

Survei Covid-19, Facebook Janji Tak Bagi Informasi Pribadi
Andi Nugroho, Faisal Hafis Diposting : Selasa, 07 April 2020 - 12:10 WIB

San Francisco, Cyberthreat.id – Facebook Inc mengatakan, akan mulai menyurvei beberapa pengguna di Amerika Serikat tentang kesehatan. Survei bagian dari proyek penelitian Universitas Carnegie Mellon ini bertujuan menghasilkan "peta panas" dari infeksi virus corona yang dilaporkan mandiri oleh pengguna.

Facebook akan menampilkan tautan di bagian atas News Feeds pengguna yang mengarahkan ke survei. Perusahaan menyatakan, jika pendekatannya berhasil, kemungkinan survei itu akan dibuat untuk pengguna di negara lain.

Google, saingan Facebook dalam periklanan mobile, juga mulai mengajukan pertanyaan kepada pengguna untuk proyek Carnegie Mellon bulan lalu melalui aplikasi Opinion Rewards. Bahkan, Google memberi imbalan kliennya untuk kredit di toko aplikasi.

“Peneliti Carnegie Mellon ‘tidak akan berbagi tanggapan survei individu dengan Facebook, dan Facebook tidak akan berbagi informasi tentang siapa Anda dengan para peneliti’,” ujar Facebook seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7 April 2020).

Perusahaan juga mengatakan akan mulai membuat kategori data baru yang tersedia untuk ahli epidemiologi melalui program Peta Pencegahan Penyakitnya yang berbagi data lokasi agregat dengan mitra di 40 negara.

Tiga kategori

Seperti dikutip dari Digital Trends, Peta Pencegahan Penyakit Covid-19 itu dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu peta lokasi bersama, tren rentang pergerakan, dan indeks keterhubungan sosial.

Peta lokasi bersama menunjukkan kemungkinan orang-orang dari berbagai wilayah saling berhubungan. Data dapat digunakan oleh para peneliti untuk memprediksi di wilayah mana kasus virus corona berikutnya dapat muncul.

Sementara, tren rentang gerakan menunjukkan, di tingkat regional apakah orang tinggal di rumah atau tidak; ini untuk mengukur efektivitas tindakan pencegahan seperti berdiam di rumah. Terakhir, indeks keterhubungan sosial berguna untuk melacak pertemanan sehingga bisa memprediksi kemungkinan penyebaran virus corona.

Laura McGorman, yang menjalankan program Data for Good Facebook, mengatakan indeks tersebut dapat digunakan untuk menilai dampak ekonomi dari wabah Covid-19; komunitas mana yang paling mungkin mendapatkan bantuan.

"Saat kami bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk memerangi Covid-19, satu cara yang bisa dibantu oleh Facebook adalah dengan memberikan wawasan menyeluruh dari komunitas kami tentang di mana dan bagaimana penyebarannya," tutur CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Namun, Facebook menekankan bahwa pihaknya tidak akan menunjukkan pola di sekitar pergerakan individu tertentu dan tidak akan digunakan untuk mengidentifikasi individu yang tidak mematuhi anjuran physical distancing atau bekerja dari rumah.

Pengumumpulan data lokasi juga bersifat “Opt-In”. Artinya, pengguna Facebook secara sadar mengizinkan data lokasinya digunakan untuk kepentingan tersebut.

Diberitakan TechCrunch, beberapa pengguna Facebook di AS mulai hari ini, akan melihat sebuah pop-up baru pada aplikasi yang meminta pengguna menyelesaikan survei Covid-19.[]


Catatan: artikel ini diperbarui lagi dengan tambahan informasi pada pukul 12.50 WIB.

#covid-19   #facebook   #viruscorona   #datapribadi   #UniversitasCarnegieMellon

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Serahkan Anugerah KIP, Wapres Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan
Bawaslu Minta KPU Segera Klarifikasi Kebocoran Data, Kominfo Ingatkan Wajib Lapor 3x24 Jam
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger