Cyberthreat.id - Platform belanja daring (e-comerce) Tokopedia sedang bersiap-siap menghadapi skenario jika wabah virus corona memburuk. Sebagai uji coba, pada Senin dan Selasa, akan meminta 4.900 karyawannya bekerja dari rumah.

Vice President Corporate Communication Tokopedia, Nuraini Razak mengatakan, ini adalah pertama kalinya seluruh pegawai Tokopedia diuji coba untuk bekerja dari rumah.  

"Minggu depan, Senin-Selasa 16-17 Maret 2020 kita mau ada latihan kesiapan seandainya ada apa-apa atau apapun yang tidak memungkinkan datang ke kantor," kata Nuraini, seperti dilaporkan detikcom, Sabtu (14 Maret 2020).

Menurut Nurani, sebelumnya perusahaannya pernah melakukan latihan bekerja dari rumah saat banjir besar melanda Jakarta Januari lalu. Namun, tidak sampai merumahkan seluruh karyawan.

Meskipun bekerja dari rumah, kata Nuraini, para pegawai akan tetap bekerja seperti jam kantor biasanya. Jika ada meeting, akan dilakukan lewat video conference.

"Kami mau lihat apakah dengan cara ini bisnis tetap bisa berjalan seperti biasa atau tidak," katanya.

Sebelumnya, pada Jumat kemarin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para pemain di dunia usaha untuk mempersiapkan protokol kerja jarak jauh.

"Bagi dunia usaha kami meminta untuk mulai menyiapkan protokol kerja jarak jauh. Hari ini belum ada arahan untuk kantor-kantor stafnya untuk bekerja dari jauh, tapi dunia usaha harus menyiapkannya," kata Anies.

Sejumlah perusahaan raksasa  teknologi seperti Microsoft, Amazon, Apple, Twitter hingga Google juga telah menyarankan karyawannya bekerja dari rumah alias bekerja jarak jauh setelah wabah virus corona menyebar ke berbagai belahan bumi.

Bekerja jarak jauh, dalam perspektif keamanan siber, menimbulkan risiko. Terutama jika karyawan gagal melindungi dirinya dari ancaman atau jebakan penjahat siber yang mengintai.

Lantas, apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dan karyawan agar tetap aman? Selengkapnya baca tipsnya di tautan ini: 4 Tips Keamanan Siber Saat Pegawai Bekerja Jarak Jauh .[]