IND | ENG
CISSReC: Waspada Upaya Hacking via Email Virus Corona

Chairman CISSReC Dr. Pratama Persadha

CISSReC: Waspada Upaya Hacking via Email Virus Corona
Arif Rahman Diposting : Selasa, 04 Februari 2020 - 11:32 WIB

Cyberthreat.id - Kehebohan virus corona yang muncul pertama kali di Wuhan, China, dimanfaatkan beberapa pihak untuk melakukan aksi peretasan/hacking. Di Jepang ditemukan sejumlah malware yang disebarkan lewat email dengan teknik Phishing. Pelaku memanfaatkan ketakutan masyarakat dunia akan serangan virus corona yang muncul di Wuhan.

Pelaku menyertakan malware pada file dokumen berupa .txt, .pdf, exe dan beberapa ekstension file dokumen lain. Calon korban lalu diminta membuka dan men-download file yang berisi malware tersebut. Malware  yang ada di dalam dokumen bisa masuk dalam sistem komputer dan mengambil alih sistem target.

Salah satu contoh Phishing terkait virus Corona

Pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan upaya peretasan yang mendompleng wabah virus corona sangat berbahaya. Pemberitaan virus corona sudah sangat mendunia dan diketahui oleh banyak orang. Artinya dengan model serangan ini, sangat besar kemungkinan target email Phishing bakal mendownload dan membuka file.

Pelaku, kata Pratama, tahu persis bahwa calon korban akan mendownload dan membuka file. Caption dalam email pelaku berisi himbauan cara menghindari wabah virus corona, sehingga para korban sangat tertarik untuk membukanya.

"Cara ini jelas lebih efektif dibanding email Phishing berisi iming-iming hadiah,” kata Pratama yang juga chairman Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC.

Apa yang harus dilakukan?

Pratama menyarankan sejumlah tips kepada masyarakat. Pertama adalah mengecek siapa pengirim email. Para pelaku, kata dia, akan menyamarkan diri seolah-olah lembaga resmi. Setiap email dari lembaga resmi bisa dilihat dari alamat email dan bisa dicocokkan di website lembaga aslinya.

“Paling penting jangan sampai mendownload dan membuka file. Itu adalah jalan masuk malware ke smartphone dan komputer kita. Sekali masuk, malware bisa mengambil username dan password akun-akun kita,” ujar pria asal Cepu, Jawa Tengah.

Pratama mengingatkan pentingnya masyarakat untuk selalu mengupdate anti virus dan mengupdate sistem Windows ke patch level paling baru. Pastikan juga melakukan update sistem dari lokasi setting di smartphone maupun komputer, bukan dari email asing.

Besar kemungkinan pelaku juga mengirimkan email Phishing yang meminta calon korban melakukan klik untuk mengupdate sistem, model phising ini sering menyerang pengguna iPhone. Pelaku ingin meretas iCloud korban.

“Upaya phising yang terjadi di Jepang ini juga sangat presisi. Karena mengetahui lokasi korban. Jadi pelaku memberikan penjelasan bahwa wabah virus corona sudah masuk ke daerah tertentu di Jepang yang juga kota tempat tinggal calon korban."

"Pada akhirnya ditengah kepanikan, korban akan membuka, mendownload bahkan menyebarkan lagi link atau file berisi malware ke koleganya," jelasnya.

Pratama menggarisbawahi bahwa email palsu tentang virus Corona tidak hanya berbahaya karena adanya malware, namun juga membawa pesan hoaks yang akan membuat masyarakat bertambah panik.

"Baiknya aparat Cybercrime Polri, BSSN, Deputi Siber BIN dan Kominfo bisa berkolaborasi mencegah aksi serupa hadir di tanah air."

#CISSReC   #pratamapersadha   #viruscorona   #email   #Phishing   #Malware   #ransomware   #pencuriandata

Share:




BACA JUGA
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Malware Manfaatkan Plugin WordPress Popup Builder untuk Menginfeksi 3.900+ Situs
CHAVECLOAK, Trojan Perbankan Terbaru
Phobos Ransomware Agresif Targetkan Infrastruktur Kritis AS
Paket PyPI Tidak Aktif Disusupi untuk Menyebarkan Malware Nova Sentinel