
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Telstra mengklaim telah mencapai 100 ribu perangkat 5G yang terhubung ke jaringan milik sendiri. Raksasa telekomunikasi Australia itu mengumumkannya di Consumer Electronics Show (CES) 2020 yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat, 7-10 Januari.
Dilansir ZDNet, Kamis (9 Januari 2020), Telstra menyatakan telah memiliki 800 situs/lokasi/wilayah yang mampu melayani 5G, dan jaringan ini akan diperluas ke 35 kota hingga paruh pertama 2020 di seluruh Australia.
Telstra mengumumkan peralihan ke jaringan 5G pada Oktober 2018, tetapi perlu waktu hingga Mei 2019 untuk mulai menjual perangkat pertama yang menggunakan jaringan milik sendiri. Sekarang mereka telah menjual enam perangkat 5G.
November 2019, perusahaan mengatakan 25% dari ponsel Android yang dijual sejak Juli sudah bisa 5G dan pengguna lebih condong melihat pertimbangan harga. Ketika itu Telstra mengatakan pengguna 5G telah melakukan 60% aktivitas download di jaringan baru.
Di CES 2020, Telstra menyatakan telah selesai memperluas jangkauan lokasi jaringan IoT narrowband dari 100kms menjadi 120kms, total jangkauannya mendekati 4 juta kilometer persegi.
Telstra sekaligus mengumumkan telah menjadi mitra konektivitas global untuk Damon Motorcycles, yang memamerkan sepeda listrik berkekuatan 200 mil yang mampu berjalan sejauh 200 mil.
Perusahaan mengatakan akan menggunakan eSim untuk menghubungkan sepeda ke jaringan seluler di negara asal pengendara. Mereka juga sedang menciptakan "produk broadband yang dioptimalkan untuk permainan/gaming".
Pekan lalu, Telstra mengumumkan akan menyediakan layanan untuk membayar tagihan mobile sukarelawan pemadam kebakaran Australia sepanjang Desember 2019 hingga Januari 2020.
Australia masih menghadapi musibah kebakaran hutan yang menghancurkan ekosistem lingkungan dan berdampak sangat mengerikan. Akibatnya semua aktivitas masyarakat dan pemerintah disedot ke bencana tersebut.
"Kami memiliki ratusan karyawan Telstra yang bekerja dengan layanan darurat guna mendukung respons terhadap bencana dan memastikan tim kami memiliki akses ke area yang membutuhkan bantuan segera," kata CEO Telstra Andy Penn.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membuat komunitas ini kembali dan terhubung secepat mungkin, tetapi mengingat kondisi mengerikan yang telah kami saksikan selama beberapa hari terakhir, ini mungkin memerlukan waktu."
"Ini adalah prioritas tertinggi dan pikiran kami selalu kepada mereka yang harus menanggung kondisi dan kehilangan yang mengerikan akibat bencana ini," ujar Penn.
Mereka yang terkena dampak kebakaran telah menggunakan telepon umum Telstra dan hotspot udara secara gratis, serta layanan pengalihan panggilan gratis ke nomor lain.
Share: