IND | ENG
Jaringan Kota Las Vegas Diretas dari Email Jahat

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Jaringan Kota Las Vegas Diretas dari Email Jahat
Andi Nugroho Diposting : Kamis, 09 Januari 2020 - 16:37 WIB

Las Vegas, Cyberthreat.id –  Jaringan komputer Pemerintah Kota Las Vegas dibobol peretas (hacker) pada Selasa (7 Januari 2020) sekitar pukul 04.30 waktu setempat. Sejauh ini, pemerintahan setempat belum mengungkapkan apakah ada data sensitif yang telah dikompromikan.

Juru bicara Pemkot Las Vegas, David Riggleman, mengatakan, pemkot telah menyiagakan tim internal untuk menyelidiki. “Pemkot telah mengambil langkah-langkah luas untuk melindungi sistem," kata dia seperti dikutip dari Review Journal yang diakses Kamis (9 Januari).

Riggleman menduga serangan tersebut bermula dari email berbahaya/jahat. Ia mengatakan, jaringan pemkot menghadapi rata-rata 279.000 upaya peretasan sistemnya setiap bulan.

Dengan sekitar dua juta email masuk melalui jaringan kota setiap bulan, "Banyak orang di luar sana [...] sedang mencoba membuka pintu dunia maya itu," menurut Riggleman.

Pada Rabu (8 Januari), di akun Twitter-nya (@CityOfLasVegas), pemkot menyatakan, bahwa jaringan telah berjalan normal kembali.

“Berkat sistem keamanan perangkat lunak kami dan tindakan cepat oleh staf TI kami, kami beruntung dapat menghindari apa yang berpotensi menjadi situasi yang menghancurkan," demikian bunyit cuitan tersebut.



Pemkot Las Vegas juga mengklaim, tidak ada data-data yang hilang atau dicuri dari sistem. Saat ini, mereka masih mengusut aktor di balik serangan dunia maya tersebut.

“Kami tidak yakin ada data yang hilang dari sistem kami dan tidak ada data pribadi yang diambil. Kami belum tahu jelas siapa yang bertanggung jawab atas peretasan ini, tetapi kami akan terus mencari indikasi potensial," tambahan cuitan tersebut.

Pada Juli 2019, Wali Kota Las Vegas, Carolyn Goodman, termasuk salah satu wali kota yang mendukung untuk melawan serangan siber. Dalam Konferensi Wali Kota AS tersebut diputuskan bahwa, pemerintah kota di AS tidak akan pernah membayar uang tebusan jika terjadi pelanggaran keamanan dunia maya.

Serangan itu muncul setelah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengeluarkan memo pada Senin (6 Januari) yang memperingatkan tentang potensi tinggi serangan siber ke instansi/organisasi AS.

"Meningkatnya ketegangan geopolitik dan ancaman agresi dapat mengakibatkan serangan dunia maya dan fisik terhadap AS. Juga, serangan hibrida yang merusak oleh proxy terhadap target dan kepentingan AS di luar negeri," DHS memperingatkan seperti dikutip dari Washington Times.

#lasvegas   #serangansiber   #keamanansiber   #ancamansiber   #USDepartmentofHomelandSecurity   #amerikaserikat   #iran   #cyberattack

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Hacker China Targetkan Tibet dengan Rantai Pasokan, Serangan Watering-Hole
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata