Ilustrasi. Acara Huawei Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu. | Foto: Cyberthreat.id/Irvan AF
Ilustrasi. Acara Huawei Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu. | Foto: Cyberthreat.id/Irvan AF
Washington, Cyberthreat.id – Raksasa peralatan telekomunikasi China, Huawei Technologies, sedang dalam pembicaraan tahap awal dengan beberapa perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat tentang perizinan teknologi jaringan 5G.
Vincent Pang, Wakil Presiden Senior dan Direktur Dewan Huawei, mengatakan, beberapa perusahaan telah menyatakan minatnya dalam kesepakatan sekali atau jangka panjang Namun, ia menolak menyebutkan nama perusahaan.
"Ada beberapa perusahaan yang berbicara kepada kami, tetapi akan membutuhkan perjalanan panjang untuk benar-benar menyelesaikan semuanya," Pang menjelaskan saat berkunjung ke Washington baru-baru ini seperti diberitakan Reuters, Sabtu (19 Oktober 2019).
Menurut dia, pembicaraan tersebut baru tahap awal dan belum terperinci. Pang enggan mengatakan untuk memprediksi apakah ada kesepakatan yang akan ditandatangani.
Berita Terkait:
Seperti diketahui, Huawei hingga kini masih menjadi perusahaan yang masuk daftar hitam AS lantaran peralatan telekomunikasinya dinilai tidak aman bagi keamanan nasional AS. Huawei berulang kali membantah tudingan itu dan perusahaan tak pernah ada kaitannya denga intelijen militer China.
Di dunia, hanyalah Huawei yang saat ini mengembangkan teknologi 5G dengan biaya murah, sedangkan pesaingnya dari Eropa, yaitu Ericsson dan Nokia menawarkan biaya yang lebih mahal. Huawei telah menghabiskan miliaran untuk mengembangkan teknologi 5G sejak 2009.
Sejak Mei lalu, Huawei dilarang membeli suku cadang buatan Amerika tanpa lisensi khusus. AS juga telah mengajukan tuntutan pidana terhadap perusahaan dengan tudingan penipuan bank, pelanggaran sanksi AS terhadap Iran, dan pencurian rahasia dagang. Namun, semuanya telah dibantah Huawei.
Share:
