IND | ENG
Listrik Mati, Sinyal Mati, Mimpi Indonesia Jadi Negara Maju

Ilustrasi: Cara pemasangan listrik baru via website | Foto: Twitter PLN

Listrik Mati, Sinyal Mati, Mimpi Indonesia Jadi Negara Maju
Arif Rahman Diposting : Senin, 05 Agustus 2019 - 08:18 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id - Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi, mengatakan Indonesia jangan bermimpi menjadi negara maju jika mati listrik dan kehilangan sinyal masih terjadi di Ibu Kota dan beberapa kota di sekitarnya.

Wilayah Jabodetabek mengalami blackout selama hampir satu hari penuh disertai kehilangan sinyal komunikasi pada Minggu (4 Agustus 2019).

"Apa yang terjadi ini? Apakah kelalaian, kurang maintenance atau apa. Jangan terulang lagi ke depan karena mimpi Indonesia bisa jadi negara maju berantakan kalau masih terjadi hal seperti ini," kata Kurtubi di Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, Senin (5 Agustus 2019).

Kurtubi menyatakan secara teknis PLN harus mempersiapkan solusi jangka panjang dan solusi jangka pendek. Menurut dia, kerugian yang dirasakan masyarakat serta image Indonesia di mata dunia internasional amat buruk akibat blackout yang diikuti matinya sinyal komunikasi.

Ketua Bidang Data Center dan Internet Exchange (IX) Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Benyamin Naibaho mengatakan kehilangan sinyal terjadi karena kekuatan masing-masing baterai dan genset Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di seluruh wilayah masih terbatas. Selain itu, kata dia, tidak semua BTS yang tersedia memiliki penjaga.

"Akibatnya, ketika supply power hilang,  BTS-nya juga tidak dapat meneruskan sinyal," kata Benyamin kepada Cyberthreat.id, Senin (5 Agustus 2019).

Pengamat energi yang juga Dekan Fakultas Teknik UGM 2008-2012, Tumiran, mengatakan mati listrik yang mengakibatkan pemadaman secara luas tidak boleh terjadi. Seharusnya, kata dia, sistem jaringan listrik terintegrasi seperti beban listrik tertentu dialihkan ke yang lain melalui sistem.

"Ini padam secara luas mestinya tidak boleh terjadi dan setahu saya sistem kan sudah terintegrasi," kata Tumiran.

Komponen yang ada di dalam sistem PLN harus reliable dan handal. Dengan begitu, kata Tumiran, kalau ada kejadian bisa diketahui langsung siapa yang bertanggung jawab dan kenapa hal itu bisa terjadi.

"Ini bisa juga terjadi mendadak, tapi ini kan masih dugaan. PLN harus membuat suatu instrumen secara terukur secara engineering sehingga improve reliability system secara terintegrasi," ujarnya.

Peneliti Indef, Bima Yudhistira, mengatakan gangguan listrik yang berimbas ke jaringan telepon dan internet juga mempengaruhi jual beli secara online. Order jadi terlambat dan konsumen mengeluh sementara transaksi non tunai tidak berlaku.

"Karena terjadi pada hari libur dan bukan jam kerja, maka dampaknya menganggu aktivitas di pusat perbelanjaan, mal, toko, restoran dan lain-lain. UMKM di Jabodetabek mengalami kerugian besar," kata Bima kepada Cyberthreat.id, Senin (5 Agustus 2019).

Mati listrik dan hilang sinyal menjadikan kerugian ganda bagi masyarakat dan usaha kecil.

"UMKM dan masyarakat menjadi korban yang paling rentan karena tidak semua mampu beli genset untuk backup ketika listrik padam, sementara transaksi (elektronik) pun tak berlaku," ujarnya.

#PLN   #reliable   #handal   #sistem   #sinyal   #negaramaju   #matilistrik   #hilangsinyal

Share:




BACA JUGA
Awas! Bahaya Ekosistem Kejahatan Siber Gen Z
Tiga Upaya Kominfo Kembangkan Ekosistem Digital Inklusif 
Percepat Transformasi Digital Sektor Bisnis, Kominfo Implementasikan Tiga Program
Bio Farma Sebut Sistem Keamanan Data Pengguna Terkuat
Sistem Militer Delta Milik Ukraina Jadi Target Malware Stealer