IND | ENG
Order Fiktif GrabFood Serang Warung Bebek Chipuk

Pemilik Warung Makan Bebek Ciphuk, Riski Riswandi saat melapor ke Polres Malang Kota karena jadi korban order fiktif GrabFood, Rabu (31/7/2019) | (KOMPAS.com)

Order Fiktif GrabFood Serang Warung Bebek Chipuk
Yuswardi A. Suud Diposting : Kamis, 01 Agustus 2019 - 12:25 WIB

Cyberthreat.Id - Seorang pemilik warung di Kota Malang, Jawa Timur, mengaku mendapat orderan fiktif hingga Rp40 juta dalam waktu tiga hari. Padahal, warungnya sedang tutup karena renovasi sejak bulan Ramadan lalu.

Dilansir dari Kompas.com, pemilik warung Bebek Ciphuk bernama Riski Riswandi itu telah  melaporkan transaksi fiktif itu ke Mapolres Kota Malang.

Riski bilang, akibat orderan fiktif itu, dirinya mendapat tagihan dari Grab sebesar 25 persen dari total nilai transaksi yang mencapai Rp40 juta. Seperti diketahui, Grab mengambil jatah 25 persen dari total transaksi mitra FrabFood. Artinya, Riski harus membayar Rp10 juta untuk Grab, padahal transaksi tersebut fiktif.  

Menurut Riski, order fiktif itu pertama kali terjadi pada pada Sabtu (27/7/2019), lalu berlanjut ke  Senin hingga Selasa.

Sebagai barang bukti pembelian, pengemudi GrabFood memanfaatkan struk palsu yang ditemukan berserakan di bekas warung itu. Dalam struk itu tertera nilai pembelian yang seragam, yakni Rp 125.000. Riski menduga, ada pihak tertentu yang sengaja menyediakan struk palsu itu.

"Hari Selasa saya datang ke warung, di sana banyak pengemudi Grab. Struk ini berserakan," katanya.

Riski menceritakan, warung makan Bebek Ciphuk miliknya di Jalan Raden Tumenggung Suryo, Kota Malang, ditutup karena akan direnovasi. Sebagai gantinya, Riski bersama istrinya, Fitria Dwi Hastuti, membuka warung makan yang sama di Jalan Terusan Titan 5 G4.

Lalu karena dirinya menjalin kerja sama dengan GrabFood, pada 3 Juli ia mengajukan pindah alamat. Namun, pengajuannya tak kunjung terealisasi. Walhasil, di aplikasi GrabFood, warungnya tetap tercantum alamat lama.

Akun Bebek Ciphuk juga masih aktif dengan alamat lama. Riski menduga, situasi tersebut dimanfaatkan sejumlah oknum pengemudi Grab untuk melakukan order fiktif. Apalagi, GrabFood sedang memberlakukan diskon promo 40 persen untuk minimal pembelian Rp 50.000.

 "Mereka memanfaatkan promo," katanya.

Riski sempat mendapat telepon dari salah satu driver Grab karena warungnya tutup, padahal di aplikasi warung itu tetap buka. Driver Grab itu juga mengatakan bahwa di warungnya yang sudah tutup banyak pengemudi Grab.

"Hari Sabtu ada driver yang ngasih tahu. Tutup kok ada orang," katanya.

Pada Selasa, 30 Juli 2019, Riski pun datang ke lokasi warungnya yang sedang tutup. Disana, sudah banyak pengemudi Grab. Ia juga menemukan banyak struk atas nama warung makan miliknya.

Riski langsung melaporkan kasus yang menimpa dirinya ke Polres Malang. Setelah itu, dirinya diminta membuat surat pengajuan ke Grab bahwa warung makan miliknya telah menjadi korban order fiktif.

"Saya disarankan buat pengajuan ke Grab supaya informasi tagihannya ketahuan kalau fiktif," ungkapnya.

Sejauh ini Polres Malang Kota belum memberi keterangan terkait kasus tersebut.[]

#orderfiktif   #grabfood   #grab

Share:




BACA JUGA
Layanan Grab Terganggu se-Asia Tenggara, Ini yang Dialami Penggunanya
Registrasi Vaksinasi Covid-19 Gandeng Aplikasi Good Doctor, Ini Jawaban Pemerintah Terkait Keamanan Datanya
Polisi Periksa Dua Korban Dugaan Penipuan Grab Toko, Rugi Puluhan Juta
Ketua DPD RI Minta OJK dan Polisi Serius Usut Kasus Penipuan Online
Usai Tangkap Yudha Grab Toko, Polisi Periksa Sejumlah Saksi Termasuk Pihak Bank