IND | ENG
Chatbot Ernie Baidu Bisa Gambar Bunga dan Bikin Puisi Klasik

Baidu. Foto: Seeking Alpha

Chatbot Ernie Baidu Bisa Gambar Bunga dan Bikin Puisi Klasik
Andi Nugroho Diposting : Selasa, 28 Maret 2023 - 06:25 WIB

Cyberthreat.id – Baidu, perusahaan TI China, meningkatkan kemampuan chabot kecerdasan buatan (AI)-nya, Ernie Bot. Pekan lalu, chatbot dipamerkan mampu menggambar bunga dan menulis puisi bergaya Dinasti Tang dalam hitungan detik.

Ernie dibuat oleh raksasa mesin pencari China itu sebagai kompetitor ChatGPT, mesin serupa buatan Open AI, perusahaan yang membuat model kecerdasan buatan GPT-4 yang didanai Microsoft.

Ada topik yang coba ditanyakan kepada Ernie, tapi tak dijawab sempurna, yaitu terkait Presiden China Xi Jinping. Chatbot ini masih membatasi diri terkait topik sensitif di negara tersebut, di mana China memang terkenal dengan sensor internetnya.

Ernie menjawab dengan deskripsi dua paragraf tentang pendidikan dan peran Xi, tetapi sebagian besar menolak untuk menjawabnya. "Sebagai model bahasa skala besar AI, saya belum belajar bagaimana menjawab pertanyaan itu, Anda dapat mengajukan beberapa pertanyaan lain kepada saya, saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu Anda menyelesaikannya," kata bot itu, dikutip dari laporan Reuters.

Pertanyaan yang lain terkait demonstrasi besar-besaran pada 1989 di Lapangan Tiananmen, Beijing dan etnis Muslim Uighur di Xinjian bagian barat tak dijawab. Chatbot justru menyarankan ke topik lain. "Mari kita ubah topik pembicaraan dan mulai lagi," demikian prompt yang muncul dalam program tersebut.

Ternyata, jawaban yang dibatasi itu juga sama ketika chabot ditanya tentang Presiden AS Joe Biden dan pendahulunya, Donald Trump.

Namun, bot tersebut mampu memberikan jawaban panjang untuk beberapa pertanyaan tentang hubungan internasional, seperti mengapa hubungan AS-China memburuk meski ia mengubah topik lagi ketika ditanya tentang pertanyaan yang lebih kontroversial, seperti apakah China harus menggunakan kekuatan militer untuk bersatu kembali dengan Taiwan.

Ditanya soal bagaimana pendekatan yang dipakai terkait isu-isu sensitif, bot mengatakan bahwa bot tersebut mempertimbangkan "hukum dan standar moral yang relevan" saat menilai apakah suatu topik dapat "didiskusikan secara terbuka".

Ini sangat berbeda dengan ChatGPT yang ditanya tentang Microsoft. Mesin tersebut tetap menjawab bahwa "dirinya" merupakan program yang didanai oleh produsen perangkat lunak Windows tersebut.

CEO Baidu Robin Li, saat meluncurkan Ernie dua pekan lalu, mengatakan chatbot memang tidak sempurna dan meminta pengguna untuk memahami kesalahannya. Ia juga menambahkan bahwa chatbot akan meningkat secara eksponensial seiring dengan umpan balik pengguna.


Baca:


Sejak kepopuleran ChatGPT meningkat mulai akhir tahun lalu, sejumlah perusahaan TI di China mulai bergegas mengenalkan platform kecerdasan buatan.

Alibaba Group, raksasa internet dari cloud, game hingga e-commerce, sedang menguji platform yang berfokus pada "model bahasa besar", yaitu sistem pemrosesan bahasa alami yang dilatih pada volume teks yang begitu banyak dan dirancang untuk mampu menjawab dan  memahami pertanyaan serta menghasilkan teks baru.

JD.com juga sedang melakukan hal serupa. NetEase, perusahaan game, juga dikabarkan menggarap teknologi AI untuk bisnis pendidikan.

Baidu yang berbasis di Beijing boleh jadi disebut sebagai penggerak pertama di China pada tren teknologi. Pada akhir 2021, ketika metaverse menjadi kata kunci baru, perusahaan meluncurkan "XiRang" yang disebut-sebut sebagai platform metaverse pertama di China.

Namun platform tersebut disorot secara luas karena tidak menawarkan pengalaman imersif tingkat tinggi dan Baidu mengatakan itu sedang dalam proses. Tak hanya itu, Baidu juga banyak berinvestasi dalam teknologi AI, termasuk dalam layanan cloud, chip, dan mobil otomatis karena ingin mendiversifikasi sumber pendapatannya.[]

#baidu   #chatbot   #chatgpt

Share:




BACA JUGA
Temuan Mencemaskan, Chatbots AI Dapat Membantu Serangan Senjata Biologis
Indonesia, Negara dengan Kredensial ChatGPT Paling Banyak Disusupi
Awas! Malware Berkedok ChatGPT Disebar via Facebook dkk
Italia Akan Mengaktifkan Kembali Akses ChatGPT
ChatGPT Miliki Fitur Mode Incognito. Mode Penyamaran Riwayat Layaknya di Browser